Rabu 22 Jul 2015 00:10 WIB

Rayakan Idul Fitri, Keluarga Korban MH17 Dirundung Kesedihan

Rep: c07/ Red: Bilal Ramadhan
 Kerabat korban pesawat Malaysia Airlines MH17 saat menyambut kedatangan jenazah di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Jumat (22/8).  (REUTERS/Olivia Harris )
Kerabat korban pesawat Malaysia Airlines MH17 saat menyambut kedatangan jenazah di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Jumat (22/8). (REUTERS/Olivia Harris )

REPUBLIKA.CO.ID, KUCHING -- Meskipun masih dirundung kesedihan, anggota keluarga dari almarhum Tambi Jiee dan Ariza Ghazalee, korban tewas dengan empat anak mereka dalam insiden MH17, sudah mulai bisa menerima kenyataan dan menjalani kehidupan dengan normal.

Drahman Jiee, kakak Tambi, mengatakan keluarga merayakan Hari Raya seperti biasa meskipun pesta itu diredam pada hari pertama. "Tentu saja, kita sedih tapi waktu telah berlalu dan kita menerima apa yang terjadi dengan hati yang terbuka. Kami sekarang dapat menjalani kehidupan kami dengan normal," katanya dilansir dari The Star, Selasa (21/7).

Drahman mengatakan keluarga melakukan doa tahlil untuk mengenang orang yang mereka cintai selama Ramadhan dan Hari Raya. "Alhamdulillah, kita akan selalu memiliki kenangan kita dari mereka," katanya.

Ia menambahkan bahwa dukungan satu sama lain dan masyarakat telah membantu mereka. Menurutnya, keluarga akan terus melanjutkan untuk mendapatkan kompensasi akhir dari Malaysia Airlines (MAS) setelah ia menerima surat kuasa memberikan dia wewenang untuk menangani masalah ini.

"Kami akan membahas apa yang harus dilakukan dengan kompensasi setelah kami menerima itu. Yang penting adalah bahwa kita semua setuju," katanya.

Saat ini, lanjutnya, pihak keluarga juga tidak mengetahui berapa banyak ganti rugi yang akan mereka dapatkan. Sementara itu, Menteri Keluarga, Perempuan danPengembangan Masyarakat Malaysia, Datuk Rohani Karim mengatakanakan terus memberikan penyuluhan kepada keluarga korban MH17 dan MH370 untuk selama diperlukan.

Dia mengatakan beberapa anggota keluarga masih menghubungi konselor dari waktu ke waktu untuk dukungan atau jawaban. "Saya telah menginstruksikan konselor untuk menjawab setiap pertanyaan. Bagi mereka yang tidak bisa menjawab, kita akan merujuk kepada otoritas yang relevan seperti MAS atau Departemen Perhubungan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement