Senin 03 Aug 2015 13:47 WIB

Rusia Sesalkan Ukraina tak Sediakan Informasi Kecelakaan MH17

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Potongan bangkai pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh ditembak terlihat di desa Petropavlivka, Donetsk, Ukraina, Kamis (24/7).
Potongan bangkai pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh ditembak terlihat di desa Petropavlivka, Donetsk, Ukraina, Kamis (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menyesali sikap Ukraina yang tidak menyediakan informasi apapun mengenai kecelakaan pesawat terbang Malaysia Airlines nomor penerbangan MH17 di Ukraina pada 17 Juli 2014 lalu. Padahal, Rusia terbuka menyediakan data yang dibutuhkan.

Wakil Duta Besar Rusia di Indonesia Alexander Shilin mengatakan, pihaknya bahkan menyediakan data teknis mengenai contoh misil yang digunakan untuk menembak pesawat MH17. “Kami juga terbuka untuk berkoordinasi. Justru Ukraina yang tidak mau menyediakan informasi atau data apapun,”

Padahal, kami sudah meminta mereka mengungkap data seperti data penerbangan hingga rekaman percakapan pembicaraan air traffic control (ATC),” katanya saat konferensi pers di Kedutaan Besar Rusia, di Jakarta, Senin (3/8).

Bahkan, pihaknya mengaku sudah berulangkali meminta Ukraina untuk mengungkap informasi terkait musibah ini. Apalagi, kata dia, ini termasuk kejahatan kemanusiaan karena mengorbankan pesawat komersial yang membawa warga sipil. Namun, Ukraina enggan memenuhi permintaan itu.

“Ini pertanyaan yang harus dijawab. Saya percaya seharusnya Ukraina menyediakan data dan kita sudah memohon kepada mereka berulangkali,” ujarnya.

Karena, ini juga tergantung kesediaan negara lain seperti Ukraina untuk membuka informasi dan membuka kebenaran terkait hal ini. Sebab, kata dia, sebelum kejadian nahas itu, angkatan bersenjata Ukraina sempat melarang akses keluar masuk wilayahnya.

Untuk mengungkap kebenaran semakin jelas, pihaknya siap menyediakan tim yang berkompeten untuk investigasi. Pihaknya mengklaim ahli investigasi ini memiliki kompetensi bagus namun tidak ada negara yang mendengarnya. Disinggung mengenai misil yang digunakan untuk menembak adalah produksi negaranya, ia mengakui memang diproduksi oleh Rusia.

“Tetapi itu bukan dilihat dari siapa yang membuatnya. Melainkan siapa yang menggunakannya,” ujarnya.\

Karena, kata dia, angkatan bersenjata Ukraina saja menggunakan misil ini. Bisa saja yang menggunakan misil untuk menembak pesawat MH 17 itu adalah kelompok separatis yang ingin memisahkan diri dari Ukraina. Namun, ia enggan berspekulasi karena hasil pasti investigasi terkait hal ini belum diketahui hingga sekarang.

Sebelumnya, Pesawat Malaysia MH17 ditembak saat terbang di wilayah udara di timur selatan Donestek Ukraina pada 17 Juli 2014. Seluruh 283 penumpang dan 15 awak pesawat tewas terbunuh akibat kejadian ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement