Senin 03 Aug 2015 16:14 WIB

Pejuang Pro-Pemerintah Yaman Dapat Kiriman Senjata

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.
Foto: AP Photo
Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Para pejabat militer dan pelabuhan di Aden, pada Ahad (3/8), mengatakan menerima senjata berat dan menengah serta amunisi baru akhir bulan lalu. Senjata-senjata tersebut untuk mendukung divisi tentara pro-pemerintah dan milisi melawan pemberontak Syiah Houthi dan unit militer sekutunya.

Para pejabat mengatakan, tank, artileri, rudal dan kendaraan lapis baja termasuk dalam pengiriman senjata dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Selama ini Saudi diketahui memimpin kampanye udara yang didukung Amerika Serikat melawan pemberontak yang didukung Iran sejak Maret.

Dilansir Arab News, setelah berbulan-bulan pertempuran sengit pasukan pro-pemerintah baru-baru ini mendorong pemberontak dari Aden dan bergerak maju di Taiz. Sementara itu dalam pidato yang menantang di saluran televisi pemberontak, pemimpin pemberontak Abdul-Malek al-Houthi meremehkan peristiwa baru-baru ini di Aden.

Mereka menyebut hal itu sebagai perkembangan yang terbatas. Al-Houthi juga mendesak pasukannya untuk tetap berdiri di tanah mereka. "Anda memimpin pertempuran kehormatan, kemuliaan dan kebebasan, dan pertahanan suci yang sah," katanya.

Al-Houthi mengatakan, jatuhnya Aden terjadi karena beberapa anggota Houthi dan pejuang sekutu telah kembali ke rumah bersama keluarga mereka di akhir bulan suci Ramadhan. Namun dia mengatakan solusi politik untuk perang masih memungkinkan.

"Lanjutkan dan bergerak dalam perlawanan Anda. Anda berada di posisi yang kuat dan berada di jalan untuk menang. Kami berada dalam pertempuran besar di mana kami haru menggunakan semua upaya," ungkapnya.

Para pejabat militer yang dekat dengan Houthi di Sanaa mengatakan, pemberontak terus mengirimkan bala bantuan militer ke selatan ke Aden dan Taiz. Ini menunjukkan adanya kekalahan besar. Mereka mengatakan, Houthi bertekad untuk terus berjuang di Aden dan Taiz. Houthi menurut mereka, juga menuntut pasukan suku sekutu mengirim pejuang ke dua daerah tersebut.

Para pejabat mengatakan, Houthi tak ketinggalan terus aktif merekrut pasukan baru melalui masjid-masjid. Pasukan pemerintah merebut kembali banyak wilayah di Aden pada Juli lalu. Mereka didukung serangan udara yang dipimpin koalisi Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement