Rabu 05 Aug 2015 14:07 WIB

Keberadaan MH370 akan Dipastikan Pekan Ini, Ini Penjelasannya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Potongan bagian diduga pesawat MH370 di Pulau Reunion
Foto: VOA
Potongan bagian diduga pesawat MH370 di Pulau Reunion

REPUBLIKA.CO.ID, REUNION -- Para ahli akan meneliti bagian sayap yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370, Rabu (5/8), waktu setempat.

Para ahli akan memeriksa bagian sayap yang terdampar di pulau Reunion pekan lalu. Sementara itu, bagian pesawat jenis Boeing 777 lainnya telah dibawa ke Toulouse, selatan-barat Prancis.

Selain pakar dari Prancis, seorang ahli transportasi Australia membantu dalam pemeriksaan. Ahli dari Malaysia juga hadir. Karyawan Boeing dan perwakilan dari China-negara yang kehilangan sebagian penumpang dalam bencana tersebut ikut andil.

''Mereka mungkin menjelaskan tentang asal-usul sayap pada hari Rabu (5/8) atau akhir pekan ini,'' kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Selasa (4/8).

Awal pemeriksaan bagian sayap akan dimulai pada Rabu sore. Pemeriksaan di Toulouse juga diharapkan dapat menjelaskan saat-saat terakhir pesawat itu. Mantan kepala badan BEA Prancis yang menyelidiki kecelakaan udara, Jean-Paul Troadec mengatakan, pemeriksaan akan berkonsentrasi pada dua isu. Pertama, apakah bagian sayap itu benar milik MH370. Jika demikian, itu dapat memberikan informasi pada saat-saat terakhir pesawat.

''Cat pada bagian sayap  yang telah dikonfirmasi sebagai berasal dari sebuah pesawat Boeing 777 adalah bagian penting dari penyelidikan,'' katanya.

Dia menambahkan, setiap maskapai mengecat pesawat mereka dengan cara tertentu. Jika itu adalah cat yang digunakan oleh Malaysia Airlines, mungkin ada kepastian. Bagian sayap adalah salah satu dari beberapa potongan yang diduga puing-puing pesawat MH370.

Penyidik ​​berharap dapat menentukan kecepatan saat MH370 menghantam air. Informasi tersebut akan digunakan untuk menyarankan tim pencari agar mencari pesawat yang sebagian besar masih utuh, atau hancur berkeping-keping.

Namun, ia mengingatkan masyarakat tidak mengharapkan keajaiban. Pencarian pesawat yang dipimpin Australia terpusat pada daerah Samudera Hindia selatan atau sekitar 4.000 kilometer (2.500 mil) timur dari Reunion.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement