REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Amerika Serikat dan Rusia telah mencapai kesepakatan mengenai resolusi PBB yang bertujuan untuk mengidentifikasi orang-orang di balik serangan senjata kimia di Suriah. Hal ini dilakukan untuk membawa kasus tersebut ke pengadilan.
Dewan Keamanan PBB kemungkinan akan melakukan pemilihan suara terhadap proposal AS pada Jumat (7/8). Proposal tersebut meminta Sekjen PBB Ban Ki-moon dan pengawas senjata kimia membentuk sebuah tim penyelidik untuk menetapkan kesalahan serangan gas beracun di Suriah.
Hal ini membuka kemungkinan adanya sanksi sebagai konsekuensi serangan.
Seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, kesepakatan telah dicapai antara AS dan Rusia. Kesepakatan itu diselesaikan selama pembicaraan di Malaysia antara Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov.
Rusia yang memiliki hak veto di dewan PBB adalah sekutu Suriah dan telah melindungi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dari tindakan PBB selama empat tahunperang saudara. AS mulai membahas rancangan resolusi dengan Rusia beberapa bulan lalu.
Beberapa diplomat mengatakan, jika tidak ada keberatan untuk pembahasan rancangan pada Kamis pagi maka kemungkinan pemilihan suara akan dijadwalkan Jumat.