Kamis 06 Aug 2015 15:01 WIB

Satu Lagi Politikus Australia Disoroti Soal Biaya Perjalanan

Tony Burke mengatakan bahwa anak-anaknya layak naik pesawat kelas bisnis.
Foto: abc
Tony Burke mengatakan bahwa anak-anaknya layak naik pesawat kelas bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Salah satu politikus senior Partai Buruh Australia Tony Burke mengakui biaya membawa anak-anaknya naik pesawat kelas bisnis ke Uluru tidak seharusnya ditanggung oleh negara.

Tony Burke sekarang menjadi politikus berikutnya yang disoroti terkait kontroversi penggantian biaya perjalanan oleh para anggota parlemen Australia.

Sebelumnya, Ketua DPR (House of Representatives) Bronwyn Bishop menyewa helikopter untuk terbang dari Melbourne ke Geelong dengan biaya 5.000 dolar lebih, yang dibebankan ke kas negara. Ia menganggap hal itu merupakan haknya selaku anggota parlemen.

Namun, setelah mendapatkan banyak kritikan Bishop kemudian mengembalikan uang tersebut ke kas negara beserta dendanya 25 persen. Dan pada Ahad (2/8), ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua DPR.

Uniknya, selama tiga pekan sebelumnya Burke yang merupakan ketua faksi oposisi di DPR, termasuk yang paling banyak memberikan kritikan terhadap Bishop.

Sekarang sejumlah polisi faksi pemerintah mengkritik biaya yang dikeluarkan oleh Burke sendiri, termasuk keputusannya meminta pergantian biaya 12 ribu dolar (Rp 120 juta) untuk perjalanan selama empat hari ke Uluru di 2012.

Biaya sebanyak itu termasuk delapan ribu dolar untuk membayar tiket kelas bisnis untuk keluarganya yang ikut bersamanya. Sejauh ini, Burke dalam menjawab pertanyaan soal itu, hanya memberikan pernyataan tertulis. Ia menyatakan perjalanan itu masih dalam batasan peraturan yang ada, dan dia bepergian dalam kapasitasnya ketika itu sebagai menteri lingkungan.

Pernyataan sebelumnya menjelaskan pertemuan Burke dengan para staf Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta dan perwakilan dari masyarakat aborijin di Mutitjulu, yang berada tidak jauh dari taman nasional tersebut.

Burke sekarang secara terbuka berbicara mengenai pergantian biaya tersebut dan mengatakan dia tidak melanggar peraturan. Namun, dia meminta Departemen Keuangan untuk memeriksa lebih jauh pergantian biaya yang ia ajukan tersebut.

"Saya tidak ingin adanya pendapat lagi saya tidak mau mengikuti standar seperti yang lain. Sementara saya yakin sekali berbagai pertanyaan, terutama perjalanan saya ke Uluru dan Cairns, 100 persen masih dalam aturan, namun itu mungkin berada di luar harapan masyarakat banyak," kata Burke.

"Tidak seorang pun bisa mengatakan anak-anak harus terbang di kelas bisnis dan saya menerima sepenuhnya pendapat tersebut," tambah Burke.

Burke juga ditanya apakah dia akan mengganti biaya tersebut dari kantongnya sendiri, dan mengatakan dia akan menunggu hasil akhir dari kajian Departemen Keuangan. Dia juga memberikan rincian mengenai kunjungan yang dilakukannya ke Australia Tengah tersebut.

"Saya meninggalkan anak-anak di siang hari dan pergi melakukan tugas saya, dan di malam hari saya bersama mereka," jelas Burke.

Burke mengatakan dia pergi bersama dengan para pejabat senior dari departemennnya dalam kunjungan tersebut, sehingga mengatakan kunjungan tersebut bukanlah liburan.

"Anda tidak akan pergi liburan bersama dengan pegawai negeri dari departemen yang anda bawahi," katanya lagi.

Selain kasus Burke, Departemen Keuangan juga menyelidiki pengeluarkan Bronwyn Bishop selama 10 tahun terakhir.

Pemerintah Federal juga sudah mengumumkan rencana untuk mengkaji kembali sistem penggantian biaya perjalanan yang dilakukan para anggota parlemen negara itu.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-08-06/satu-lagi-politisi-australia-disoroti-soal-biaya-perjalanan/1478332
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement