REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para peneliti yang tengah berburu hewan marsupial kecil ‘sugar glider’di bagian utara Australia mengatakan kemungkinan mereka telah menemukan seekor marsupial spesies baru.

Menurut para peneliti di Universitas Charles Darwin (CDU) marsupial yang belum memiliki nama itu memiliki wajah lebih panjang dan lebih tipis dari ‘sugar glider’.

"Belum ada yang pernah mempelajari marsupial terbang di sini sebelumnya," kata Profesor Sue Carthew dari CDU, bagian dari tim berburu, pemantauan dan pelacakan marsupial terbang untuk pertama kalinya di Australia utara.

Ia lantas menuturkan, "Dan selalu ada anggapan ini adalah apa yang disebut sebagai ‘sugar glider’ dan temuan kami mengatakan ini bukan, ini sesuatu yang baru. Spesies ini memiliki wajah lebih panjang dan lebih tipis, yang lebih menyerupai marsupial terbang spesies lainnya, yang disebut tupai terbang,” katanya.

Penelitian tentang ancaman terhadap mamalia darat pernah dilakukan, namun belum ada penelitian tentang marsupial terbang di Australia utara. Profesor Sue mengatakan, pelacakan radio dan pemantauan populasi akan membantu mengidentifikasi ancaman utama terhadap marsupial terbang, seperti kucing liar.

"Kami perlu mengetahui apakah jumlah marsupial terbang juga menurun, seperti mamalia darat, atau apakah mereka masih baik-baik saja," sebutnya.

Kandidat doktoral, Alyson Stobo-Wilson akan mempelajari bagaimana hewan ini mengatasi rezim api yang berbeda, serta mempelajari lebih banyak tentang habitat, pola makan dan distribusi mereka di seluruh Australia.

"Kami bahkan tak tahu apa yang mereka makan atau pohon apa yang mereka tinggali. Mereka punya beberapa gigi yang cukup mengesankan untuk melewati kulit pohon, tapi mereka tetap cantik,” jelas Alyson.

Ikuti Whatsapp Channel Republika