REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pada Selasa (12/8) sekitar pukul 23.30 waktu setempat atau sekitar pukul 22.30 WIB telah terjadi ledakan besar di sebuah gudang di Distrik Binhai, kota Tianjin, Cina.
Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka dalam kejadian tersebut.
Berdasarkan data KBRI Beijing, di sekitar wilayah ledakan hanya ada satu orang WNI dan telah melapor selamat. Diperkirakan di seluruh wilayah Tianjin terdapat sekitar 200 WNI yang sebagian besar adalah pelajar dan dosen.
"Dari penelusuran KBRI di Beijing hingga saat ini terdapat korban jiwa sebanyak 44 jiwa dan korban luka hingga 500 orang," kata Iqbal melalui siaran pers yang diterima Republika Online, Jumat (14/8).
Menurut keterangan pihak berwenang setempat, penyebab ledakan tersebut masih dalam penyelidikan. KBRI Beijing, sambung Iqbal, masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari informasi mengenai kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.
Adapun, lanjut Iqbal, sebagian besar WNI sedang liburan di Indonesia. Sampi saat ini KBRI pun belum menerima notifikasi resmi dari otoritas setempat terkait adanya WNI yang menjadi korban.