Rabu 19 Aug 2015 08:01 WIB

ISIS Gantung Mayat Kepala Arkeolog Suriah

Rep: C27/ Red: Ilham
James Foley sebelum dieksekusi gerilyawan ISIS
Foto: www.nydailynews.com
James Foley sebelum dieksekusi gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, TADMUR -- ISIS memenggal kepala Khaled Asaad, seorang arkeolog atau peneliti barang antik di kota kuno Suriah pada Selasa (18/8). Setelah dieksekusi, tubuh arkeolog tersebut digantung di kolam alun-alun utama situs bersejarah Palmyra.

Pasukan pemerintah Suriah sebenarnya sudah mengetahui keberadaan ISIS di Palmyra sejak Mei, lalu. Namun, pasukan pemerintah tidak mengetahui ISIS akan membuat ulah di area tersebut.

Menurut kepala Arkeologi negara Maamoun Abdullkarim, keluarga korban telah diberitahu bahwa Khaled Asaad yang telah bekerja lebih dari 50 tahun sebagai kepala arkeolog di Palmyra dieksekusi oleh ISIS.

Khaled Asaad yang berusia 82 memang menjadi tahanan investigasi ISIS selama lebih satu bulan terakhir. "Bayangkan saja seorang ahli yang memberi layanan mengesankan seperti untuk tempat dan sejarah akan dipenggal ... dan mayatnya masih tergantung dari salah satu kolom kuno di pusat persegi di Palmyra," kata Abdulkarim dilansir dari Reuters, Rabu (19/8).

Menurut Abdulkarim, Asaad dikenal denga karya ilmiahnya yang diterbitkan dalam jurnal arkeologi internasional Palmyra. Kota kuno ini dulunya merupakan pusat perdagangan penting di sepanjang Jalan Sutra.

Beberapa dekade lalu, Asaad telah bekerja sama dengan Amerika Serikat, Jerman, dan Swiss dalam misi-misi arkeolog pada penggalian dan penelitian pada reruntuhan yang sudah berumur 2.000 tahun tersebut.

Sebelum pendudukan ISIS, pejabat Suriah mengatakan telah memindah ratusan patung kuno ke lokasi yang aman dari kekhawatiran akan dihancurkan oleh pasukan ISIS. Pada bulan Juli lalu, ISIS telah meledakan dua tempat suci kuno di Palmyra.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement