Kamis 20 Aug 2015 06:36 WIB

Ayah Korban Penembakan Chapel Hill Penuhi Mimpi Anaknya

Rep: C27/ Red: Ilham
Dua korban penembakan di komplek University of North Carolina,Chapel Hill, Deah Shaddy Barakat (kanan) bersama istrinya Yusor Mohammad.
Foto: facebook
Dua korban penembakan di komplek University of North Carolina,Chapel Hill, Deah Shaddy Barakat (kanan) bersama istrinya Yusor Mohammad.

REPUBLIKA.CO.ID, CHAPEL HILL -- Kebaikan akan terus dapat ditularkan dan dilanjutkan kepada siapa saja, termasuk langkah Deah Barakat, korban penembakan brutal di Chapel Hill, yang dituntaskan oleh ayahnya. Ayah Deah Barakat berhasil melaksanakan mimpi anaknya untuk menarik senyuman di wajah pengungsi Suriah.

"Saya merasa benar-benar baik tentang hal itu, bahwa setidaknya kita sudah melakukan apa yang ingin ia lakukan," ujar Barakat kepada WNCN sambil memperlihatkan foto-foto pengungsi Suriah yang tersenyum dari halaman Facebook-nya.

Sebelum terbunuhnya Deah Barakat dan Istri, serta adiknya, ia terdaftar sebagai mahasiswa gigi di University of North Carolina. Ia meluncurkan proyek musim panasnya yang bernama Refugee Smiles.

Untuk memenuhi proyek tersebut, Deah Barakat berhasil mengumpulkan donasi sekitar 15 ribu dolar dari target 20 ribu dolar melalui situs youcaring.com. Angka donasi tersebut melonjak menjadi 300 ribu dolar hanya dalam waktu tiga hari setelah pembunuhan tiga Muslim tersebut.

Tidak hanya sampai di situ, donasi terus melonjak dalam beberapa hari hingga mencapai jumlah 510 dolar. Pada penutupan donasi, sumbangan yang terkumpul mencapai jumlah 900 dolar. Dengan jumlah donasi yang begitu besar, pelayanan yang dicanangkan Almarhum Deah akan berjalan selama bertahun-tahun untuk para pengungsi di Suriah.

Setelah kematian Deah, proyek yang membantu memberikan perawatan gigi gratis bagi pengungsi Suriah tersebut akhirnya dilanjutkan oleh ayahnya. Barakat dan sekitar 50 relawan, termasuk dokter gigi lokal, baru saja kembali setelah seminggu memberikan perawatan gigi untuk para pengungsi.

Selama perjalanan di Suriah, Barakat dan para relawan menawarkan pengobatan gratis pada 800 pasien yang didominasi oleh anak-anak. "Ketika Anda melihat mereka tersenyum atau memberikan Anda pelukan, itu berarti dunia bagi saya," ujar Barakat dilansir dari OnIslam, Kamis (20/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement