REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Pihak berwenang telah mengumumkan jumlah korban tewas dari 114 orang kini menjadi 121 orang akibat ledakan gudang kimia di Pelabuhan Cina utara Tianjin. Sementara sebanyak 54 orang masih belum ditemukan.
Pemerintah kota mengatakan pada Sabtu (22/8), korban tewas sejak bencana 12 Agustus itu termasuk 67 petugas pemadam kebakaran. Sebanyak 37 petugas pemadam kebakaran lainnya masih dinyatakan hilang.
Sebanyak 11 polisi juga menjadi korban tewas dan hilang. Ledakan ini menjadi bencana terburuk dalam sejarah Cina.
Teknisi mendeteksi kadar sianida akibat ledakan sangatlah tinggi, yakni 356 kali di atas batas aman dalam radius tiga kilometer daerah evakuasi. Meski tidak ada kontaminasi abnormal yag ditemukan di luar kawasan tersebut.
Hewan-hewan kecil seperti kelinci, merpati dan ayam telah ditempatkan di zona bencana untuk menguji apakah aman bagi manusia. Sementara pekerja dengan jas hazmat terus membersihkan daerah itu.