Senin 24 Aug 2015 10:08 WIB

Inggris Tunggu Iran Bayar Kerusakan Kedutaan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Erik Purnama Putra
Polisi menjaga Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Iran.
Foto: Telegraph
Polisi menjaga Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dana perbaikan dari Iran tak juga cair, Inggris bayar penuh biaya perbaikan kedutaannya di Teheran yang dibuka kembali pada Ahad (23/8). The Telegraph melaporkan, tidak ada sinyal bahwa Iran akan menggantinya.

Kedutaan Inggris di Iran dibuka kembali dengan upacara resmi yang dihadiri Menteri Luar Negeri Inggirs, Philip Hammond. Upacara tersebut juga disaksikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.

Bendera Inggris kembali berkibar dan lagu kebangsaan kembali dinyanyikan di kebun gedung abad 19 tersebut. Empat tahun lalu pada 2011, bendera Union Jack tersebut dibakar, kediaman duta besar diserang, mobil dan perlengkapan elektronik dihancurkan juga sebagian dicuri.

Kekacauan saat unjuk rasa tersebut membuat Inggris harus menutup kedutaannya. Bahkan pada Ahad, tulisan 'Death of England' di pintu kedutaan masih belum dihapus.

Inggris telah meminta kompensasi atas kerusakan di kedutaan tersebut. Di bawah konvensi internasional, setiap pemerintah wajib melindungi semua premis diplomatik. Sementara layanan normal akan tetap dilanjutkan. Iran juga akan membuka kembali kedutaannya di London.

Pengamat mengatakan bahwa Inggris putus asa untuk membangun kembali hubungan dengan Iran. Pemerintah Inggris melihat Teheran tidak ingin membayar kerusakan. Padahal seorang pejabat kemenlu Inggris mengatakan jumlahnya di bawah ratusan ribu.

Meski nuansa optimisme dari kedua belah pihak terasa pada Ahad, namun Iran garis keras menentang hubungan kembali dengan London. Selama upacara pembukaan, sekelompok kecil pengunjuk rasa dilaporkan berkumpul di dekat kedutaan. Mereka dikawal oleh puluhan pasukan keamanan Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement