REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Dewan Keselamatan Belanda pada Kamis (27/8) menyatakan bakal merilis laporan akhir penyelidikan kecelakaan Malaysia Airlines penerbangan MH17 pada 13 Oktober 2015. Kecelakaan yang terjadi di Ukraina Timur pada bulan Juli lalu, menewaskan semua penumpang yang berjumlah 298 orang.
Seperti dilansir the Guardian, pesawat jenis Boeing 777 itu sebelumnya diyakini telah ditembak dari udara oleh rudal anti pesawat. Pemerintah Barat telah menyalahkan separatis Rusia terkait kejadian itu.
Namun kemudian Rusia membantahnya, dan menyalahkan pasukan Ukraina yang menembak jatuh pesawat. Ukraina yang dituduh Rusia juga membantah tuduhan tersebut.
Kebanyakan korban berasal dari Belanda, yang sedang dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.
Sebuah investigasi kriminal internasional terpisah, yang bertujuan untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. Investigasi masih terfokus pada missil Buk yang ditemukan sebagai skenario yang paling mungkin.
Papan keselamatan menjelaskan bahwa MH17, kemungkinan dijatuhkan oleh objek berenergi tinggi. Objek tersebut tampaknya mengacu dari fragmen hulu ledak rudal, tapi identifikasi sempat berhenti sebentar.
Namun sekarang, dalam sebuah investigasi kriminal internasional yang terpisah diharapkan dapat menempatkan mereka yang bersalah ke pengadilan internasional.tujuan membawa mereka yang bersalah kedalam pengadilan internasional.