Senin 31 Aug 2015 18:47 WIB

PM Tony Abbott Bantah akan Pecat Seorang Menterinya

Red:
Tonny Abbott
Foto: abc news
Tonny Abbott

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott membantah kabar jika dirinya didesak kalangan internal pemerintahannya untuk memecat Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Joe Hockey.

Sumber di kalangan pemerintahan mengungkapkan bahwa sejumlah anggota kabinet menyebut Menteri Hockey "gagal menjual program ekonomi pemerintah" dan menginginkan agar ia diganti atau digeser ke posisi lain di kabinet.

Namun, pada Senin (31/8/2015) PM Abbott membantah kabar itu. "Dia mendapat dukungan penuh dari saya dan kabinet," kata Abbott, seraya menambahkan tak seorang pun menteri yang pernah membicarakan isu ini dengannya.

"Ini benar-benar tidak berdasar," kata PM Abbott. "Treasurer menjalankan tugasnya dengan baik, dia mendapat kepercayaan penuh dari saya dan kabinet."

Isu ini sendiri dipicu oleh pernyataan mendadak anggota kabinet Senator Arthur Sinodinos hari Senin. Sinodinos meminta agar PM Abbott memecat sumber di kalangan internal pemerintahannya yang membocorkan isu mengenai Menteri Hockey.

Senator Sinodinos mengingatkan koleganya di pemerintahan bahwa "musuh" mereka adalah pemimpin oposisi Bill Shorten.

"Perdana menteri harus memecat siapa saja yang secara sengaja membocorkan informasi dan melemahkan pemerintahan," katanya.

Menteri Sosial Scott Morrison yang disebut-sebut sebagai kandidat pengganti Menteri Hockey sebagai Treasurer, menyebut kabar ini sebagai "spekulatif".

"Dia menjalankan tugasnya dan fokus untuk menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan keamanan masyarakat," katanya.

Menlu Julie Bishop juga menyatakan mendukung Menteri Hockey tetap pada posisinya sebagai Treasurer dan meminta semua pihak mengakui prestasinya dalam memperbaiki APBN Australia.

Juru bicara oposisi urusan perbendaharaan negara Chris Bowen mengatakan seharusnya pemerintah fokus pada perbaikan ekonomi daripada posisi seorang menteri.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement