REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemimpin Australia Tony Abbott mengatakan pemerintahnya akan menerima lebih banyak pengungsi Suriah di tengah bencana kemanusiaan di Eropa, tapi tidak akan menambah jatah pengungsi tahunan.
Eropa menghadapi banjir pengungsi, yang belum pernah terjadi, banyak dari mereka berasal dari Suriah, yang dilanda perang. Dampak kemanusiaan dari bencana itu tercermin pada bocah Suriah Aylan Kurdi, yang jasadnya terdampar di pantai Turki.
Canberra mengambil sikap keras terhadap pencari suaka, yang berusaha mencapai Australia dengan perahu, dan Abbott mengatakan pada Jumat bahwa kebijakan keras diperlukan untuk mencegah kapal tenggelam di laut.
Perdana menteri itu mengatakan tergerak oleh foto bocah berusia tiga tahun tersebut dan mengirim Menteri Imigrasi Peter Dutton ke Jenewa pada Minggu untuk melakukan pembicaraan dengan badan pengungsi PBB UNHCR, di tengah dorongan dalam negeri, yang berkembang untuk mengatasi kemelut itu.
Tapi, meskipun seruan dari oposisi Partai Buruh dan Hijau untuk menambah jatah pengungsi, Abbott mengatakan jatah tahunan 2015-2016 tetap sama pada angka 13.750.
"Kami akan mengambil lebih banyak orang dari wilayah bermasalah melalui program pengungsi dan kemanusiaan, dan kami terbuka untuk memberikan bantuan keuangan lebih ke UNHCR," katanya kepada wartawan di Canberra, Ahad (6/9).
Dia menolak untuk menentukan berapa banyak jumlah yang akan diterima, namun mengatakan Australia menerima hampir 4.500 pengungsi dari Irak dan Suriah tahun lalu. "Kami siap untuk menerima jumlah yang signifikan tahun ini mengingat krisis yang sedang berlangsung dan skalanya".
Fokusnya akan ditujukan pada keluarga, perempuan dan anak yang tinggal di kamp-kamp di pinggiran Suriah, kata Abbott, terutama kelompok minoritas yang teraniaya. Abbott menambahkan bahwa Australia sudah secara bertahap menambah kuota pengungsi tahunan pada 2017-2018 kuotanya 16.250 dan 18.750 tahun berikutnya.
Sebaliknya, Partai Buruh sepakat pada konferensi nasional Juli untuk melipatgandakan kuota pengungsi saat ini menjadi 27.500 pada tahun 2025, sedangkan Partai Hijau telah meminta pemerintah untuk menerima tambahan 20.000 pengungsi Suriah selain alokasi tersebut.