Kamis 10 Sep 2015 09:49 WIB

Jamaah Haji Diminta Tenang Ketika Badai Pasir

Rep: c33/ Red: Ani Nursalikah
Badai pasir di Riyadh, Arab Saudi
Foto: telegraph.co.uk
Badai pasir di Riyadh, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Badai pasir besar terjadi di sebagian besar kawasan Timur Tengah membuat kota Jeddah, Arab Saudi menjadi gelap gulita, Selasa (8/9).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan sampai sekarang belum ada data ilmiah tentang dampak yang terjadi di Saudi Arabia.

Namun menurutnya, jika merunut  berdasarkan penelitian pada badai-badai pasir di berbagai tempat lain dan di waktu yang lalu, maka ada dua hal yang ia rasa patut diketahui jamaah haji Indonesia.

"Pertama, kandungan badai pasir dapat berupa partikel padat, racun, virus atau bakteri serta bahan lain," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (10/9).

Ia mencontohkan bahan lain itu bisa berupa sulfur, logam berat, karbon monoksida dan mungkin juga bahan pestisida. Ia mengatakan ada data dari berbagai negara menunjukkan keluhan yang mungkin timbul akibat badai pasir.

"Batuk, pilek, serangan asma akut‎, iritasi mata, sakit kepala, nyeri badan, gangguan tidur dan gangguan psikologis‎," katanya.

Ia menyarankan perlindungan termudah, yaitu sedapat mungkin menghindar tempat badai pasir yang sedang terjadi atau menunggu sampai badai berhenti dan ke luar ruangan.

Seperti dilansir dari Arab News,  badai berlangsung selama 40 menit sejak pukul 06.00 waktu setempat dengan kecepatan putar angin yang sarat mengandung pasir. Bahkan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah pun sempat terhambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement