Kamis 17 Sep 2015 14:30 WIB

PBB Kecewa Perlakuan Hungaria ke Migran

Rep: RR Laeny Sulistiawati/ Red: Teguh Firmansyah
Imigran di perbatasan Serbia dengan Hungaria.
Foto: Sandor Ujvari/MTI via AP
Imigran di perbatasan Serbia dengan Hungaria.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengaku terkejut setelah mengetahui polisi Hungaria menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah migran di perbatasan dengan Serbia.

"Perlakuan terhadap migran dan pencari suaka tersebut tidak dapat diterima," katanya seperti dikutip laman BBC, Kamis (17/9).

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres meminta pihak berwenang Hungaria untuk memastikan akses tanpa hambatan bagi orang-orang yang mengungsi karena perang.

"UNHCR terkejut dan sedih menyaksikan pengungsi Suriah, termasuk keluarga dengan anak-anak yang sudah menderita kemudian dicegah memasuki Uni Eropa dengan meriam air dan gas air mata," katanya.

Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic menyebut Hungaria kini telah menjadi brutal. Serbia juga mengatakan akan mengirim polisi tambahan untuk perbatasa dengan Hungaria.

Sebelumnya, ratusan migran dan pengungsi terlibat dalam bentrokan dengan polisi ketika mereka mencoba menerobos pagar kawat berduri di perbatasan antara Hungaria dan Serbia, Rabu (16/9).

Aparat keamanan menembakkan gas air mata dan meriam air. Pengungsi membalasnya dengan melempar botol dan batu. Migran dari Irak Amir Hassan mengatakan, ia melarikan diri perang dan kekerasan.

"Kami tidak mengharapkan kebrutalan tersebut dan perlakuan tidak manusiawi di Eropa," katanya.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement