Rabu 12 Apr 2023 06:46 WIB

Italia Umumkan Keadaan Darurat Lonjakan Jumlah Imigran

Sejak awal tahun ini sekitar 31.000 migran telah mendarat di pantai Italia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Kapal pengangkut imigran menuju Italia. Pemerintah Italia pada hari Selasa (11/4/2023), mengumumkan keadaan darurat nasional selama enam bulan untuk membantu mengatasi lonjakan imigran yang tiba di pantai selatan negara itu.
Foto: cbc
Kapal pengangkut imigran menuju Italia. Pemerintah Italia pada hari Selasa (11/4/2023), mengumumkan keadaan darurat nasional selama enam bulan untuk membantu mengatasi lonjakan imigran yang tiba di pantai selatan negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pemerintah Italia pada hari Selasa (11/4/2023), mengumumkan keadaan darurat nasional selama enam bulan untuk membantu mengatasi lonjakan imigran yang tiba di pantai selatan negara itu. TV pemerintah mengatakan bahwa seorang komisioner khusus akan segera ditunjuk untuk menangani masalah ini.

Pendanaan awal sebesar 5 juta euro (hampir 5,5 juta dolar AS) juga telah disetujui sebagai bagian dari langkah yang disetujui oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Kabinetnya.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan Kabinet, pemerintah mengatakan keadaan darurat ini dianggap perlu. Tujuannya agar pemerintah Italia, dapat melakukan langkah-langkah luar biasa yang mendesak untuk mengurangi kepadatan di tempat penampungan imigran yang sudah penuh sesak di sebuah pulau kecil di Mediterania.

Yang juga dibutuhkan, menurut pemerintah adalah bangunan-bangunan baru, yang cocok untuk penampungan. Serta tempat memproses hingga memulangkan para migran yang tidak memiliki persyaratan untuk tinggal di Italia, demikian pernyataan pemerintah.

Selama pandemi Covid-19, koalisi pemerintahan Italia juga memberlakukan keadaan darurat, yang memungkinkan Kabinet untuk mengamanatkan banyak langkah penanggulangan melalui dekrit, yang untuk sementara melewati proses parlemen yang biasanya memakan waktu lama untuk pendanaan dan peraturan.

"Mari kita perjelas, ini tidak menyelesaikan masalah, yang solusinya terkait dengan intervensi yang penuh perhatian dan bertanggung jawab dari Uni Eropa," kata Menteri Perlindungan Sipil Italia Nello Musumeci, seperti dikutip oleh kantor berita Italia, ANSA.

Meski tidak berhasil, pemerintahan Meloni, seperti beberapa pemerintahan sebelumnya, telah mendesak lebih banyak solidaritas dari sesama negara Uni Eropa. Dimana sebelumnya mereka negara Uni Eropa, seringkali tidak memenuhi janji untuk menerima sebagian pencari suaka yang berharap menemukan kerabat atau bekerja di Eropa utara.

Sejak awal tahun ini, sekitar 31.000 migran, baik yang diselamatkan oleh kapal militer Italia atau kapal kemanusiaan, telah mendarat di pantai Italia, menurut data Kementerian Dalam Negeri Italia. Jumlah tersebut hampir empat kali lipat dari sekitar 8.000 orang pada periode yang sama di dua tahun sebelumnya.

Kedatangan para migran, yang berangkat dengan kapal-kapal yang tidak layak melaut yang dilabuhkan oleh para penyelundup dari pantai-pantai di Afrika utara, tampaknya akan terus bertambah jumlahnya. Pada hari Rabu, sebuah kapal penyelundup imigran, yang penuh sesak dengan sekitar 700 penumpang diperkirakan merapat ke pelabuhan Catania, sebuah kota besar di Sisilia timur.

Kapal penjaga pantai Italia telah mengawal kapal nelayan yang mengalami kesulitan menuju pantai ketika sebuah kerusakan memaksa kapal tersebut harus ditarik, sehingga memperlambat perjalanannya. Penjaga pantai telah memindahkan sekitar 100 penumpang ketika laut yang ganas membuat operasi itu terlalu berisiko, dan keputusan diambil untuk membiarkan para migran yang tersisa di atas kapal hingga kapal dapat mencapai pelabuhan.

Pada satu hari baru-baru ini saja, 26 kapal migran, banyak di antaranya tanpa pengawalan berhasil mencapai Lampedusa, sebuah pulau kecil di Italia di sebelah selatan Sisilia. Fasilitas di Lampedusa yang menampung para migran sehingga mereka dapat diidentifikasi sementara sebagai langkah pertama menuju permohonan suaka. Namun fasilitas ini bisa tidak beroperasi, dikarenakan arus kedatangan yang tak henti-hentinya.

Penampungan ini dimaksudkan untuk menampung sekitar 350-400 orang, tetapi dalam beberapa hari terakhir, ada 3.000 orang. Italia menyewa kapal feri komersial yang kosong untuk memindahkan ratusan dari mereka ke Sisilia atau daratan.

Pada hari Selasa (11/4/2023), sekitar 1.600 migran tinggal di fasilitas layanan Lampedusa, dan pihak berwenang berharap cuaca membaik sehingga pada malam hari, sehingga aekitar 400 orang dapat diangkut ke luar pulau.

"Ada banyak wanita dengan anak kecil, ditambah lagi ada anak di bawah umur yang tidak didampingi," kata direktur pusat migran, Lorena Tortorici, kepada Sky TG24 TV Italia. 

"Kami berada dalam situasi darurat. Para staf berusaha melakukan apa yang mereka bisa."

Jumlah imigran terbesar yang tiba sejauh ini tahun ini berasal dari Pantai Gading, diikuti oleh orang-orang dari Guinea, Pakistan, Mesir, Tunisia dan Bangladesh, menurut penghitungan Menteri Dalam Negeri.

Selama bertahun-tahun, sebagian besar kapal penyelundup yang melewati rute Mediterania tengah yang berbahaya berlayar dari Libya bagian barat. Namun, beberapa bulan terakhir ini, banyak pelayaran yang dimulai dari Libya timur atau dari Tunisia. Rute lainnya dimulai dari Turki, dengan tujuan mencapai Calabria atau Puglia di ujung selatan daratan Italia.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement