Kamis 17 Sep 2015 14:53 WIB
Ahmed Mohamed ditangkap

AS Dinilai Trauma Terhadap Muslim

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Teguh Firmansyah
 Ahmed Mohamed (14) didampingi ayahnya Mohamed Elhassan Mohamed (kanan) bersama pengacaranya Lindia Moreno (kiri), memberikan keterangan terkait penangkapan Ahmed di Irving, Texas, Rabu (16/9).   (AP/Brandon Wade)
Ahmed Mohamed (14) didampingi ayahnya Mohamed Elhassan Mohamed (kanan) bersama pengacaranya Lindia Moreno (kiri), memberikan keterangan terkait penangkapan Ahmed di Irving, Texas, Rabu (16/9). (AP/Brandon Wade)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MIUMI Sulawesi Selatan Rahmat Abdul Rahman menilai penangkapan Ahmed Mohamed merupakan bagian dari trauma Pemerintah AS terhadap umat Islam. Dalam akun Twitter-nya @rahmatar09 ia berkicau Washington masih trauma dengan peristiwa World Trade Center 11/9.

"Ada trauma bagi Pemerintah AS terhadap wajah Muslim, patut untuk mereka menggali sebab trauma tersebut," kicaunya, Kamis (17/9).

Peristiwa 11/9 telah membekas pada pemerintah dan warga AS. Tragedi tersebut menyebabkan Paman Sam meningkatkan kewaspadaannya. Tudingan keterlibatan Alqaidah secara tidak langsung turut berpengaruh pada Muslim. 

Rahmat dalam akunnya pun menegaskan, Islam bukan ancaman terhadap kemanusiaan dan perdamaian dunia atau tatanan peradaban dan kemakmuran. Islam hanya menjadi ancaman atas keserakahan dan kesombongan terhadap Allah atau nilai-nilai kebaikan universal.

Dia pun mempertanyakan AS yang mengaku sedang membangun tatanan peradaban toleran dan saling memahami tetapi anehnya trauma terhadap Islam tetap dipelihara.

Sebelumnya Ahmed Mohamed, bocah kelas IX di Texas sempat ditahan lantaran membuat jam yang mirip dengan bom. Ia diadukan oleh pihak sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement