Selasa 22 Sep 2015 17:09 WIB

Museum Holocaust Perkenalkan Alat Prediksi Pembunuhan Massal

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu sudut pameran di Museum Holocaust, Washington, AS.
Foto: www.ushmm.org
Salah satu sudut pameran di Museum Holocaust, Washington, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Museum Holocaust meluncurkan piranti online untuk memprediksi pembunuhan massal. Proyek online yang disajikan museum ini bertujuan mengidentifikasi negara-negara dengan risiko tinggi pembunuhan massal.

Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (22/9), tujuan dari proyek ini adalah membantu mencegah kekejaman sipil massa dengan menyediakan peringatan lebih kuat dan awal pada pemerintah, kelompok advokasi, dan masyarakat yang berisiko. Proyek ini akan membuat analisis statistik dan umpan balik dari para ahli untuk umum.

"Data peringatan dini penting disediakan oleh penilaian risiko statistik tahunan dan real-time, proyek peringatakan dini dapat membantu mencegah kekejaman, bukan hanya menanggapi setelah kejadian," kata Direktr Museum dari Pusat Pencegahan Genosida Simon-Skjodt.

Ia mengatakan, genosida terakhir tercatat di Darfur, Bosnia, Rwanda, dan Holocaust. "Kita telah belajar mengenai tanda-tanda peringatan dini yang untuk mengantisipasi kekerasan massa," katanya.

Meskipun secara resmi diluncurkan pada Senin (21/9), pengembang telah menguji alat selama dua tahun. Mereka telah mengidentifikasi 10 negara paling berisiko melakukan pembunuhan massal. Gita Amanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement