REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada Kamis bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus terlibat dalam pembicaraan damai Suriah di tengah tekanan untuk mengakhiri konflik yang terjadi sejak empat tahun terakhir.
"Kami harus berbicara dengan banyak aktor, ini termasuk Assad, " kata Merkel dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak Uni Eropa tentang krisis migrasi yang dipicu oleh perang Suriah seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (24/9).
Dia menambahkan, pihak yang dilibatkan tidak hanya dengan Amerika Serikat (AS), hingga Rusia. Tetapi dengan mitra penting seperti Iran, dan negara-negara Sunni seperti Arab Saudi juga harusnya ikut dalam pembicaraan.
Komentar Merkel muncul di tengah meningkatnya tanda-tanda keinginan Barat untuk pelengseran Assad sebagai upaya untuk mengakhiri perang di Suriah.
Presiden Prancis Francois Hollande yang negaranya siap untuk meluncurkan serangan udara terhadap kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah menyatakan bahwa tidak mungkin ada tempat untuk Assad. "Tidak akan ada transisi tanpa kepergiannya," kata Hollande menegaskan.