Kamis 08 Oct 2015 10:44 WIB

Diduga Ada Ceramah Ekstrem Saat Istirahat di SMA Sydney

SMA Arthur Phillip High
Foto: abc
SMA Arthur Phillip High

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) telah menerima hasil audit terhadap kegiatan kelompok ibadah di berbagai sekolah negeri, Kamis (8/10).

Muncul kekhawatiran mengenai adanya kegiatan ceramah ekstrem saat jam istirahat shalat di sejumlah SMA.

Perintah melakukan audit ini dikeluarkan Menteri Utama (Premier) NSW Mike Baird Juli 2015, tidak lama setelah muncul pemberitaan adanya siswa SMA Epping Boys High di Sydney yang melakukan ceramah dengan penafsiran ajaran Islam secara sangat ekstrem. 

Siswa tersebut diperkirakan melakukan ceramahnya kepada para siswa Muslim lainnya di saat jam istirahat sekolah untuk shalat dan makan siang.

Juru bicara Departemen Pendidikan NSW menjelaskan, audit dilakukan terhadap seluruh sekolah negeri termasuk SMA Arthur Phillip High yang merupakan sekolah Farhad Jabar, remaja yang menembak mati karyawan Kepolisian NSW di Parramatta, pekan  lalu.

Premier Baird mengatakan radikalisasi di kalangan siswa SMA tidak menyebar luas, namun demikian dia telah memerintahkan pejabat terkait untuk meningkatkan upaya mengatasi radikalisasi ini.

Secara terpisah Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan menegaskan pemerintah federal memandang isu ini secara serius.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak berwenang di NSW untuk memastikan para guru mampu mengidentifikasi siswanya yang mungkin mengalami radikalisasi," ujar Menteri Keenan.

Seorang aktivis kepemudaan di Sydney Barat, Sarkis Achmar kepada ABC menjelaskan isu radikalisasi di kalangan anak muda setempat telah luput dari perhatian dalam lebih dari 10 tahun ini.

Menurut Sarkis Achmar, kelompok ektremis selalu memanfaatkan kegelisahan anak-anak muda dalam mencari jati dirinya.

Menteri Keenan meminta pengertian masyarakat untuk memberi kesempatan bagi polisi dalam menuntaskan penyelidikan mereka atas kematian Curtis Cheng yang ditembak oleh Farhad Jabar.

Dari keempat orang yang ditangkap kemarin, tiga di antaranya telah dibebaskan tanpa tuntutan. Sedangkan satu orang masih ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Harus dipahami polisi sedang mengembangkan penyelidikannya," katanya.

"Yang utama adalah, siapa pun yang terlibat dalam penembakan ini harus turut bertanggung jawab atas kejahatan mereka," tegas Menteri Keenan.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-10-08/diduga-ada-ceramah-ekstrim-saat-jam-istirahat-di-sejumlah-sma-di-sydney/1500956
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement