Ahad 11 Oct 2015 21:10 WIB

Salman Rushdie Berpidato, Iran Ancam Boikot Pameran Buku Frankfurt

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Salman Rushdie
Salman Rushdie

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Setidaknya 282 perwakilan penerbit di pameran buku tahun lalu menampilkan lebih dari 1.200 judul. Kehadirannya di pameran tersebut bertepatan dengan publikasi dongeng terbarunya, 2 Tahun, 8 Bulan dan 28 malam yaitu terkait perjuangan antara dunia dan ketegangan antara iman dan alasan.

Panitia pameran buku mengatakan, Biografi Rushdie dan karya sastranya memberinya suara berpengaruh dalam perdebatan di seluruh dunia tentang kebebasan berekspresi dalam penerbitan.

"Publikasi literatur yang berpolemik dan konsekuensinya mempengaruhi tidak hanya penulis tetapi seluruh industri penerbitan. Itu sebabnya kebebasan berekspresi dan batasan-batasan adalah topik utama pada pameran buku tahun ini,‘’ kata panitia.

Tapi Amirmasoud Shahramnia Kepala seksi Iran di pameran buku mengatakan kepada kantor berita Tasnim bahwa Iran tidak harus memboikot seluruh acara.

‘’Jika kita memboikot pameran, itu hanya akan memberinya (Rushdie) lebih banyak publisitas. Itu tidak akan berada dalam kepentingan kami,’’ ujarnya.

Kepala Penerbit Andishe-Rouzan Amirshahriar Aminian dikutip oleh kantor berita menunjukkan bahwa undangan untuk Rushdie adalah politik Jerman yang disengaja untuk tamu kehormatan tahun ini yaitu Indonesia.

‘’Ini bagaimana Jerman biasanya berperilaku. Apa artinya tuan rumah mengundang Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia, sebagai tamu khusus dan mengundang Rushdie pada saat yang sama?" tanya dia.

Sebelas penerbit di Iran juga telah menulis surat mendesak pihak pameran untuk membatalkan pidato Rushdie. "Mengundang seorang individu yang murtad dalam pameran buku ini menjijikkan dan anti-budaya," kata juru bicara kementerian budaya Iran, Hossein Noushabadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement