Rabu 14 Oct 2015 23:08 WIB

Tiga Pimpinan Kepolisian Turki Dipecat karena Bom Ankara

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Pemakaman korban pemboman Ankara, Senin (12/10)
Foto: itv.com
Pemakaman korban pemboman Ankara, Senin (12/10)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Tiga pimpinan Kepolisian Turki dipecat pada Rabu (14/10) terkait ledakan yang terjadi di dekat stasiun Ankara, Sabtu (10/10).

Kementerian dalam negeri Turki mengatakan, pemecatan para pejabat, termasuk kepala polisi untuk wilayah Ankara, serta intelijen dan kepala keamanan dilakukan di tengah tuduhan penyimpangan keamanan.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meletakkan karangan bunga di depan stasiun kereta api kota, dimana dua pembom bunuh diri meledakkan diri di kerumunan massa aktivis sayap kiri dan pro-Kurdi yang melakukan unjuk rasa.

Pemerintah mengatakan, kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah tersangka utama di balik serangan yang menewaskan sedikitnya 97 jiwa tersebut.

‘’Turki telah menerima informasi intelijen yang menunjukkan bahwa serangan Ankara mungkin terkait dengan Suriah, dimana ekstremis ISIS telah menguasai sejumlah bagian wilayah sampai ke perbatasan Turki,’’ katanya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (14/10).

Meski demikian, Erdogan mengakui ada kekurangan pengamanan. Dia mengaku telah memerintahkan penyelidikan kasus ini.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement