REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Tiga pimpinan Kepolisian Turki dipecat pada Rabu (14/10) terkait ledakan yang terjadi di dekat stasiun Ankara, Sabtu (10/10).
Kementerian dalam negeri Turki mengatakan, pemecatan para pejabat, termasuk kepala polisi untuk wilayah Ankara, serta intelijen dan kepala keamanan dilakukan di tengah tuduhan penyimpangan keamanan.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meletakkan karangan bunga di depan stasiun kereta api kota, dimana dua pembom bunuh diri meledakkan diri di kerumunan massa aktivis sayap kiri dan pro-Kurdi yang melakukan unjuk rasa.
Pemerintah mengatakan, kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah tersangka utama di balik serangan yang menewaskan sedikitnya 97 jiwa tersebut.
‘’Turki telah menerima informasi intelijen yang menunjukkan bahwa serangan Ankara mungkin terkait dengan Suriah, dimana ekstremis ISIS telah menguasai sejumlah bagian wilayah sampai ke perbatasan Turki,’’ katanya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (14/10).
Meski demikian, Erdogan mengakui ada kekurangan pengamanan. Dia mengaku telah memerintahkan penyelidikan kasus ini.