REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menerima Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir di Istana Negara, Selasa (20/10). Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup, Jokowi dan Menlu Adel membahas soal kerja sama di bidang perminyakan.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsoedi, yang mendampingi Presiden selama pertemuan, menjelaskan kedatangan Menlu Adel untuk menindaklanjuti rencana kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi yang pernah dibahas saat kunjungan Jokowi ke Jeddah beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tadi, kata Retno, setidaknya ada empat poin yang dibahas antara kedua negara, yakni pembangunan kilang, pasokan minyak mentah, industri petrochemical dan penampungan minyak (storage).
Setelah pertemuan ini, Menlu mengatakan akan ada pertemuan lanjutan yang akan digelar di Arab Saudi. Presiden Jokowi mengutus Menteri ESDM untuk membahas realisasi kerjasama tersebut dalam pertemuan selanjutnya di Arab.
"Diharapkan setelah pertemuan pada saat itu kerjasama sudah akan lebih kongkrit lagi," kata Retno.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, sebelum pertemuan dengan Presiden, tim dari Aramco, perusahaan minyak asal Arab Saudi, juga telah berdiskusi dengan Pertamina untuk membahas pembangunan kilang, pasokan minyak mentah, industri petrochemical dan penampungan minyak.
Adapun Menlu Adel, dalam konferensi pers, menyampaikan apresiasinya atas pertemuan yang telah berlangsung. Dia berharap, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi ke depan semakin erat. "Dalam kesempatan ini, kami yang didampingi lembaga investasi Saudi Arabia akan melanjutkan hubungan ini ke arah yang lebih konkret," ucap Menteri Adel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
