REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pembicaraan telepon dengan Raja Salman dari Arab Saudi. Pembicaraan difokuskan untuk mencari solusi krisis Suriah.
Seperti diberitakan Middle East Online, Selasa (27/10), Kremlin mengatakan dalam pernyataannya, panggilan itu merupakan inisiatif Arab Saudi.
Kedua pemimpin negra tersebut bertukar pandangan tentang semua pertanyaan terkait dengan penyelesaian krisis Suriah. Termasuk pembicaraan empat arah antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Amerika Serikat (AS), rekan-rekan Turki dan Arab.
Sebelumnya, empat Menteri Luar Negeri bertemu di Wina pada Jumat (23/10) lalu, namun gagal membuat terobosan besar terkait bagaimana mengakhiri konflik Suriah. AS dan Arab Saudi merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS yang tahun lalu meluncurkan kampanye udara melawan ISIS.
Menanggapi permintaan dari Suriah, Rusia meluncurkan kampanye udara sendiri pada 30 September. AS, Arab Saudi dan Turki mendukung kelompok yang memerangi rezim Rusia Presiden Bashar al-Assad. Sementara Rusia mengaku menargetkan ISIS dan teroris Suriah lainnya.
Selain membahas Suriah, Putin dan Raja Saudi juga membahas konflik Israel-Palestina. "Kedua belah pihak menyatakan keprihatinan mereka pada tumbuhnya kekacauan dalam situasi tersebut," katanya.