Senin 02 Nov 2015 08:05 WIB

Rusia: Pesawat Rusia Hancur di Udara

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Maskapai penerbangan Rusia, Metrojet
Foto: EPA/Tatiana Belyakova
Maskapai penerbangan Rusia, Metrojet

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pesawat Rusia yang jatuh di pegunungan Sinai, Mesir diduga hancur di udara sebelum menghantam daratan. Seorang pejabat badan penerbangan yang berbasis di Moskow mengatakannya setelah mengunjungi lokasi kecelakaan.

"Hancurnya pesawat terjadi di udara karena fragmennya tersebar di area yang luas, sekitar 20 km persegi," kata Direktur Komite Penerbangan Antar Pemerintah, Viktor Sorochenko dalam siaran televisi Rusia. Namun ia menekankan masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.

Komite yang dipimpinnya mewakili pemerintah Commonwealth of Independent States yang merupakan kelompok negara-negara Soviet. Para analis Mesir akan memeriksa isi dari dua kotak hitam yang telah ditemukan. Namun, Menteri Transportasi Rusia Maxim Sokolov mengatakan proses pemeriksaan itu belum dimulai.

Pesawat jet penumpang dengan nama Metrojet yang dioperasikan oleh maskapai Kogalymavia itu berpenumpang 224 orang ketika tinggal landas dari Laut Merah Sharm el Sheikh. Pesawat dengan tujuan St Petersburg itu hilang kontak 23 menit kemudian.

Pada Ahad (1/11), warga Rusia mengunjungi bandara Pulkovo di St Petersburg untuk berbela sungkawa. Setumpuk bunga ditempatkan untuk mengenang para korban. Mereka menyalakan lilin yang dibentuk jadi bertuliskan 7K-9268, nomor penerbangan.

Operator penerbangan dari Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain dan Kuwait mengatakan mereka akan mengubah rute penerbangan dari Sinai sebagai tindakan pencegahan keamanan sampai ada kejelasan lebih lanjut. Abu Dhabi Etihad Airways mengatakan akan terus terbang melalui semenanjung tapi menghindari wilayah udara di daerah-daerah tertentu, atas saran dari pemerintah Mesir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement