REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kerumunan orang berjaket serba hitam dengan rambut warna-warni berlompat-lompat mendengar raungan musik keras dari pengeras suara. Di atas panggung, Side Effect, salah satu band punk rock paling populer di Myanmar menampilkan aksi mereka.
"Yang ini untuk Wirathu, lihat apa yang Anda lakukan!" teriak Darko C, vokalis dan gitaris Side Effect sebelum menyanyikan lagu yang mengutuk kekerasan agama. Wirathu merupakan salah satu tokoh nasionalis Buddha paling menonjol di Myanmar. Dia juga terkenal akan kebenciannya kepada Muslim di Myanmar.
Seperti dilansir Aljazirah, Selasa (3/11), Side Effect merupakan salah satu dari banyak musisi di Myanmar yang mengkampanyekan untuk memerangi kebencian. Kampanye mereka datang di tengah ketegangan agama yang meningkat di Myanmar menjelang pemilihan umum.