Kamis 05 Nov 2015 11:48 WIB

Organisasi Pembebasan Palestina Peringatkan Israel tak Serang Al-Aqsa

 Seorang wanita Palestina berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Foto: Reuters/Ammar Awad
Seorang wanita Palestina berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada Rabu (4/11) memperingatkan pemerintah Israel agar tidak terus melakukan serangan provokatif di Komplek Masjid Al-Aqsa.

PLO menambahkan, dipertahankannya serangan itu mempertegas keinginan pemerintah Israel untuk mengubah status quo di sana. PLO meminta diizinkannya semua orang Palestina memasuki Kompleks Masjid Al-Aqsa tanpa diskriminasi dan dihormatinya kesucian tempat tersebut.

Pada Selasa (3/11), Pemerintah Palestina mengeluarkan peringatan mengenai reaksi dari tindakan Israel terhadap orang Palestina, termasuk memancing kemarahan besar dan perang agama.

Selama pertemuan mingguannya, Pemerintah Palestina mengutuk serangan yang terus dilancarkan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem, pengepungan yang berlangsung terhadap Kota Tua Jerusalem, penutupan permukiman dengan pos pemeriksaan dan penghalang beton serta pemberlakuan hukuman kolektif terhadap warga Arab di kota itu.

Satu pernyataan dari Pemerintah Palestina menyeru masyarakat internasional agar terus mengemban tanggung jawab moral dan hukumnya untuk mencegah Israel terus melakukan agresi dan kejahatan ini di Al-Khalil (Hebron), Yerusalem dan semua daerah lain Palestina.

Secara keseluruhan 74 orang Palestina meninggal sejak meletusnya kerusuhan, 29 di antara mereka tewas di Al-Khalil, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Pemerintah Palestina menyeru Dewan Keamanan PBB dan Sidang Majelis Umum PBB agar mewajibkan Israel membongkar permukiman terdepan Yahudi di Kota Tua Al-Khalil dan pembukaan kembali Jalan Shuhada, yang pernah menjadi jatung ekonomi kota tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement