Senin 09 Nov 2015 17:35 WIB

Australia Yakin Daging Kanguru Bakal Semakin Diminati di Asia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kalangan industri daging kanguru di Australia mengatakan, suntikan dana dari pemerintah federal guna mempromosikan daging tersebut ke pasar Asia akan menambah nilai ekspor Australia. Tambahan nilai itu cukup besar, yakni 500 miliar dolar.

Pekan lalu, Menteri Pertanian Barnaby Joyce memberikan dana tambahan 800 ribu dolar (sekitar Rp 8 miliar) bagi peningkatan ekspor ke Asia untuk peternak kanguru dalam skala kecil. Dana itu diberikan dalam bentuk program bantuan membantu eksportir kecil.

Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kanguru Australia John Kelly mengatakan, dana tersebut akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru di sektor tersebut.

Kelly mengatakan, senang bahwa pemerintah terus mendukung industri daging kanguru. "Boleh dikatakan sampai sekarang ini Menteri Joyce sangat mendukung industri kami, jadi kami sangat menghargainya, " kata Kelly, baru-baru ini.

"Dalam jangka panjang, kami memperkirakan akan meningkatkan nilia ekspor Australia senilai 500 miliar dolar per tahun, dan mungkin mencetak sekitar 3.000 sampai 4.000 ribu pekerjaan baru."

Kelly juga yakin bahwa daging kanguru akan semakin digemari oleh pasar Asia. "Dalam budaya Cina, ada tradisi menyantap daging dari binatang liar, seperti juga kebiasaan di Eropa."

"Jadi, daging kanguru akan diterima seperti tradisi yang sudah ada, seperti juga di Eropa."

"Kami sudah menjual daging kanguru selama 60 tahun terakhir ke Eropa dan kami memperkirakan dalam beberapa tahun mendatang akan mencapai posisi serupa di Cina."

Kelly mengatakan, daging kanguru ini akan dipromosikan ke Asia sebagai produk untuk kalangan menengah ke atas.

"Daging kanguru adalah produk yang sensasional. Dagingnya rendah lemah, tinggi protein, dan memiliki berbagai komponen lain yang bagus buat kesehatan."

Ditambahkan oleh Kelly, industri daging kanguru sudah mengalami peningkatan tajam, meskipun pada 2008 ada kemunduran di Rusia karena adanya bakteri.

"Dalam tiga sampai lima tahun ke depan, saya percaya industri kanguru akan mengalami peningkatkan tajam." kata Kelly.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement