Ahad 15 Nov 2015 06:43 WIB
Serangan Teror Paris

Respon Warga Paris pada Serangan Teror Menyentuh Hati

Red: Nur Aini
Seorang warga Paris bersedih atas serangan teror di Paris.
Foto: Reuters
Seorang warga Paris bersedih atas serangan teror di Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Serangkaian serangan teror di Paris pada Jumat (13/11) malam waktu setempat direspon warga negaranya dengan rasa kemanusiaan. Sopir taksi di seluruh Paris mematikan pengukur argo untuk membantu warga yang ingin mencari tempat aman selama serangan berlangsung. Lebih dari 128 orang di kota itu dilaporkan tewas dalam serangan teroris di sejumlah titik. 

Koresponden France 24, Sophie Pilgrim, dalam cuitannya di Twitter menulis: Taksi membawa warga dengan gratis di Paris saat banyak warga lainnya terjebak di bar yang diserang, restauran, bahkan beberapa terkunci di dapur." Seperti dilansir the Independent, pengurangan biaya taksi hanya satu di antara sejumlah aksi kemanusiaan yang ditunjukkan warga Prancis menyusul serangan yang disebut Presiden Prancis, Francois Hollande sebagai tindakan perang. 

Harapan diperlihatkan warga lewat media sosial dengan menawarkan rumah mereka bagi siapapun yang ingin mencari perlindungan. Dengan memakai tagar #Porteouverte atau Pintu Terbuka, warga Paris mengundang mereka yang tidak bisa mencapai tempat aman untuk ke rumahnya. 

Wartawan Nabila Ramdani mengatakan warga diberitahu untuk mengevakuasi tempat seperti restoran dan begitu pula gedung konser pada Jumat malam...mereka sekarang diminta untuk kembali ke rumah dan tinggal di rumah. Tentu, masalahnya bagaimana mereka bisa kembali ke rumah." Sejumlah angkutan umum di Paris ditutup dan Presiden Hollande mendeklarasikan darurat negara. 

Aksi lainnya diperlihatkan suporter sepak bola yang bernyanyi lagu kebangsaan Prancis saat mereka dievakuasi dari stadion, yang selama pertandingan Prancis lawan Jerman terdengar dua ledakan. Dalam sebuah video, rombongan warga terlihat keluar dari stadion dengan menyanyikan 'La Marseillase'.

Antrean warga juga terlihat di rumah sakit Prancis. Mereka adalah warga yang ingin menyumbangkan darahnya bagi korban. Wartawan Prancis Gregory Domine mengatakan petugas medis setempat telah meminta warga untuk berdonasi selama akhir pekan dan selama pekan ke depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement