Ahad 15 Nov 2015 09:40 WIB
Serangan Teror Paris

Meski Mencekam, Situasi Kota Paris Mulai Normal

Polisi sedang memeriksa tubuh korban tewas serangan penembakan di luar gedung konser Bataclan di Paris, Prancis, Jumat (13/11).
Foto: AP
Polisi sedang memeriksa tubuh korban tewas serangan penembakan di luar gedung konser Bataclan di Paris, Prancis, Jumat (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Suasana kota Paris terlihat mulai normal. Bahkan di stasiun kereta api Gardu Nord Paris yang menghubungkan kota Paris dan London dengan Eurostar tetap berjalan normal, meskipun ada beberapa yang menunda perjalanan ke Paris.

Sabtu malam (14/11), melaporkan situasi normal itu terlihat dari stasiun Gardu Nord hingga menyusuri jalan daerah Montmartre, objek wisata Basilika Sacre Coeur dengan distrik klub malam dikenal dengan Moulin Rouge sampai di Victor Hugo, tempat kediaman Dubes RI untuk UNESCO Fauzi Soelaiman dan istrinya, Bonita.

Sepanjang jalan itu terlihat kehidupan berjalan lancar meskipun ada beberapa toko tutup.

Menurut istri Dubes UNESCO, Bonita Soelaiman, toko-toko itu biasanya tutup agak malam, tapi Sabtu sore toko di sekitar daerah Victor Hugo sudah tutup.

"Bahkan kafe Starbucks tidak buka sama sekali, sedangkan kafe-kafe di ujung jalan masih banyak dikunjungi untuk minum kopi sore hari," kata Bonita.

(Baca: Pascaserangan Paris, Finlandia Tingkatkan Pengawasan Perbatasan)

Biasanya, Menara Eiffel yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine terang-benderang pada malam hari, tapi Sabtu malam dimatikan sama sekali sehingga membuat suasana kota Paris berduka.

Selama ini, Paris menjadi negara tujuan wisatawan mancanegara yang jumlah wisatawannya mencapai 85 juta pertahun, meski penduduknya berjumlah sekitar 60 juta jiwa.

Aksi teror yang menewaskan lebih dari 150 korban sipil tidak berdosa di beberapa lokasi di Paris, Prancis pada Jumat (13/11), membuat Paris dalam suasana mencekam.

"Saya merasakan sendiri suasana mencekam setelah saya usai menyaksikan pertandingan sepak bola di dekat tempat salah satu aksi bom bunuh diri," ujar Bayu Eka Sari Teguh, mahasiswa Indonesia di Prancis yang magang di KBRI Paris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement