REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Utusan dari negara besar dan regional yang menghadiri pembicaraan Suriah pada Sabtu (14/11) di Wina mengutuk serangan mematikan di Paris, Jumat (13/11) malam.
"Serangan jenis ini adalah perbuatan yang paling keji, mengerikan, memalukan dan tak bisa diterima di planet ini," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
"Dan satu hal yang dapat kami katakan kepada orang-orang ini ialah apa yang mereka lakukan memperkuat tekad kami, kami semua, untuk melawan, untuk menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan dan bangkit untuk menegakkan hukum. Itulah yang kami kerjakan di sini sekarang," kata Kerry menambahkan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, "Tak ada pembenaran bagi aksi teror, dan tak ada pembenaran buat kami untuk tidak berbuat lebih banyak guna mengalahkan ISIS."
Sebelum pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan kepada wartawan serangan di Paris menambah sulit bagi masyarakat dunia untuk menemukan pendekatan yang sama bagi Suriah dan pelaku teror.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan tak seorang pun bisa berpaling dari ancaman bersama, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. Ia merujuk kepada serangan yang telah menewaskan 129 orang dan melukai 352 orang lagi.
Nasser Judeh, Menteri Luar Negeri Jordania, mengatakan serangan tersebut kembali menegaskan komitmen bersama guna memerangi teror dan fanatisme.
Negara regional dan negara besar dunia pada Sabtu berkumpul di Wina, Austria, guna menemukan penyelesaian untuk mengakhiri krisis yang berkecamuk di Suriah, tapi pertemuan itu dibayangi oleh serangan di Paris.
Di Brussels, beberapa orang ditangkap pada Sabtu sore, saat polisi menyerbu satu permukiman yang diduga berkaitan dengan serangan teror di Paris, demikian laporan media lokal.
Juru Bicara bagi Menteri Kehakiman Belgia Koen Geens mengkonfirmasi beberapa orang ditangkap di Kabupaten Molenbeek di ibu kota negeri tersebut selama penggeledahan oleh polisi, kata media elektronia Belgia, RTL.
Polisi melancarkan beberapa penggerebekan di permukiman itu, karena satu mobil yang digunakan oleh pelaku serangan di Paris pernah terlihat di kabupaten tersebut. Ada dua mobil yang digunakan oleh tersangka pelaku serangan dengan plat nomor Belgia, kata RTL di jejaringnya.