Ahad 15 Nov 2015 17:04 WIB

Detik-Detik Menegangkan Penjual Bunga Ini Selamat dari Serangan Paris

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota militer Perancis melakukan patroli di dekat Katedral Notre Dame Paris, Perancis, Sabtu (14/11). REUTERS / Yves Herman
Foto: REUTERS / Yves Herman
Anggota militer Perancis melakukan patroli di dekat Katedral Notre Dame Paris, Perancis, Sabtu (14/11). REUTERS / Yves Herman

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Serangan Paris telah menewaskan 129 orang. Rue Oberkampf sebuah toko bunga yang hanya berjarak 300 meter dari ruang konser Le Bataclan, Ahad (15/11). Dilansir dari Aljazirah, meski peristiwa tragis itu baru terjadi selang sehari, toko ini tetap buka.

"Kami tetap membuka toko sepagi ini dan menjual mawar," ujar Bruno pria berusia 30 tahun.

Bruno bersama kekasihnya Vanina bekerja sebagai penjaga toko bunga bersama seorang rekannya. Saat malam kejadian, keduanya menjadi korban yang selamat.

Saat itu Bruno berada di dalam bar Le Carillon tepat depan Le Petit Cambodge. Di tempat tersebut setidaknya 14 orang telah tewas. Bruno dan kekasihnya bersama dua rekannya berhasil selamat.

"Awalnya kami pikir itu adalah petasan, lalu kami mendengar pecahan gelas,'' ujar dia.

Dengan cepat adegan di bar terlihat seperti permainan rugby. Sekitar tiga hingga empat orang bertumpuk di atas Bruno.

Dengan cepat para pelayan berteriak untuk mengikuti mereka. Dia sempat hanya berpikir untuk menyelematkan diri sendiri, namun selang dua detik dia mengkhawatirkan keselamatan rekan-rekannya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement