REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama mengaku akan tetap memegang komitmen untuk menerima pengungsi Suriah. Hal itu berlawanan dengan saran Partai Republik yang menyerukan agar pemerintah AS menghentikan penerimaan pengungsi Suriah usai serangan teror di Paris.
"Sebagai presiden, prioritas pertama saya adalah keselamatan rakyat Amerika, dan itu sebabnya ketika kita menerima lebih banyak pengungsi, termasuk Suriah," kata Obama usai KTT G-20, seperti dilansir Huffington Post, Senin (16/11).
(Baca juga: Obama Tolak Seruan untuk Hanya Terima Pengungsi Kristen)
Meski begitu, ia tetap menekankan untuk dilakukan penyaringan dan pemeriksaan keamanan yang ketat kepada para pengungsi yang masuk ke AS. Obama mengingatkan sebagian besar dari para pengungsi merupakan korban dari terorisme itu sendiri.
Menurut Obama, menutup pintu kepada pengungsi yang melarikan diri dari konflik di negara asal mereka merupakan pengkhianatan atas nilai-nilai yang dianut AS.
"Bangsa kami dapat menyambut pengungsi yang putus asa mencari keselamatan dan menjamin keamanan kita sendiri. Kita bisa dan harus melakukan keduanya," ujar Obama.
Obama juga mengeluarkan komentar cukup keras kepada Partai Republik, yang menyerukan Amerika Serikat untuk menerima pengungsi Kristen saja. Seruan itu dikatakan sebagai langkah untuk memisahkan AS dari kelompok militan ISIS.
"Itu memalukan. Itu bukan Amerika. Itu bukan kita. Kita tidak memiliki tes agama untuk kasih sayang," ucap Obama.