Selasa 17 Nov 2015 09:48 WIB
Serangan ke Paris

Facebook Bisa Deteksi Korban Selamat Serangan Paris

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Kaum Muslim London menyalakan lilin tanda bela sungkawa serangan teror Paris, Ahad (15/11)
Foto: REUTERS/Peter Nicholls
Kaum Muslim London menyalakan lilin tanda bela sungkawa serangan teror Paris, Ahad (15/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Sebuah fitur Facebook memungkinkan orang memeriksa apakah teman-teman di jejaring sosial tersebut selamat usai serangan mematikan di Paris. Fitur ini akan digunakan secara lebih luas di masa depan.

Pengumuman itu datang di tengah kritik fitur 'Pemeriksaan Keselamatan' tidak diaktifkan untuk pemboman lainnya, seperti ledakan Kamis di Beirut yang merupakan serangan paling mematikan di Lebanon dalam beberapa dekade.

"Banyak orang berhak bertanya mengapa kami menyalakan pemeriksaan keselamatan untuk Paris tapi tidak untuk pemboman di Beirut dan tempat-tempat lain," kata co-founder dan chief executitive Mark Zuckerberg akhir pekan lalu dilansir dari the Channel NewsAsia, Selasa (17/11).

 

 

Berita Terkait:

Ini Daftar Para Terduga Penyerang Paris

Sembilan Orang Telah Ditangkap Terkait Serangan Teror di Paris

Pemimpin Muslim Kompak Kutuk Serangan Paris

Ia mengatakan ada banyak konflik penting lainnya di dunia dan ihaknya peduli kepada semua orang. Facebook kini berencana untuk mengaktifkan pemeriksaan keselamatan manusia dari bencana lainnya.

"Kami akan bekerja keras untuk membantu orang yang menderita dalam beberapa situasi ini seperti yang kita bisa," katanya.

Korban selamat mencari perlindungan dan orang-orang khawatir tentang teman-teman atau keluarga melalui media sosial menyusul gelombang serangan di ibu kota Prancis, Jumat (13/11) yang menewaskan 129 orang.

Facebook meluncurkan fitur pengecekan untuk membiarkan orang tau bahwa mereka aman. Hal itu akan diketahui oleh kenalan d situs jejaring sosial. Fitur ini juga memungkinkan pengguna untuk memeriksa teman-teman di Paris yang belum dicek aman. Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab untuk serangan di Paris dan Beirut yang menewaskan 44 orang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement