Selasa 17 Nov 2015 23:08 WIB

Tersangka Penyerang Paris Masuk Austria Pada September

Polisi di Paris
Foto: AP
Polisi di Paris

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Polisi Austria mencoba menelusuri jejak salah satu tersangka penyerang Paris, yang memasuki negara tersebut dari Jerman pada awal September dan mengatakan kepada pihak berwajib bahwa ia berlibur, kata Kementerian Dalam Negeri Austria, Selasa.

Pria Belgia lahir di Prancis bernama Salah Abdeslam (26) itu lari ke Belgia pada Sabtu setelah serangan itu. Ia menghindari pengawasan polisi di wilayah tetangga Brussels, Molenbeek, tempat ia tinggal dengan dua saudara laki-lakinya.

Menteri Dalam Negeri Austria Johanna Mikl-Leitner mengatakan Abdeslam masuk Austria dari Jerman pada 9 September 2015 dengan dua pria lain, yang hingga kini belum diketahui nama dan keterkaitannya dengan serangan Paris tersebut.

Abdeslam menarik perhatian saat pihak berwajib menghentikan kendaraan, yang dikendarainya dalam perjalanan. "Dia mengatakan akan berlibur di Wina, namun belum ada keterangan rinci lain. Sekarang, pertanyaannya, di mana dia tinggal di Austria dan untuk tujuan apa," kata Johanna kepada radio ORF.

Salah satu saudara laki-laki Abdeslam tewas dalam bom bunuh diri dan penembakan di Paris yang juga menewaskan 129 orang. Satu lagi saudaranya sempat ditahan pekan lalu, namun kemudian dilepaskan.

Pihak berwajib Prancis telah mengidentifikasi lima dari tujuh pelaku penyerangan yang tewas, empat diantaranya warga Prancis dan satu orang asing yang sidik jarinya terdaftar di Yunani, bulan lalu.

Peran orang asing tersebut dalam serangan Paris telah memicu spekulasi bahwa kelompok bersenjata ISIS mengambil keuntungan dari gelombang pengungsi dari Suriah untuk menyusupkan anggota militan ke Eropa.

Ratusan ribu pendatang telah melintasi Austria, sebagian besar dalam perjalanannya ke Jerman, selama dua bulan terakhir. Abdeslam sebaliknya, mengambil arah berlawanan dan tidak bersikap seperti pengungsi.

Serangkaian orang di Austria telah dihukum atas tuduhan terorisme. Kementerian Dalam Negeri Austria mengatakan lebih dari 200 orang telah melakukan perjalanan dari Eropa tengah untuk melaksanakan jihad di Timur Tengah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement