Di bawah pemerintahan baru, Prevent bahkan diluncurkan ke sekolah-sekolah, rumah sakit, dan institusi publik lainnya. Guru, dokter bahkan penyedia layanan perawatan anak membutuhkan strategi ini untuk melakukan pengawasan dan membuat laporan tentang anak, pasien, dan kolega yang diduga memiliki pandangan ekstrem.
Mereka mempromosikan setiap nilai Prevent menjadi nilai Inggris. Selain itu, regulasi Counter-Terrorism and Security Act yang telah menjadi hukum awal tahun ini, juga menambah kekuatan bagi polisi dan pihak berwenang untuk mengurangi kebebasan Muslim.
Perdana Menteri Inggris David Cameron telah berulang kali menyeru komunitas Muslim untuk melakukan hal lebih dalam menangani ekstremis. Menurut dia, menaati aturan dan hukum Inggris bagi Muslim kini tidak lagi cukup.
Profesor bidang sosiologi University of Bath, David Miller mengatakan kebijakan kontra terorisme pemerintah telah menjadi tulang punggung Islamofobia di Inggris. Ia memberi contoh kasus seorang anak yang rekening banknya ditutup karena orang tuanya terkait organisasi Muslim.
"Ketika anda (pemerintah) melakukan itu, Anda mulai memarginalkan keseluruhan komunitas," kata Miller dalam acara peluncuran laporan IHRC, Selasa (17/11).