Kamis 19 Nov 2015 01:44 WIB
Serangan teror Paris

Polisi Buru Otak Serangan Paris, Dua Orang Tewas

Pasukan militer Prancis memperketat penjagaan Kota Paris.
Foto: Reuters
Pasukan militer Prancis memperketat penjagaan Kota Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, SAINT-DENIS -- Dua pejuang garis keras tewas, termasuk seorang perempuan, yang meledakkan diri, dalam baku tembak dengan polisi, yang memburu otak serangan di Paris pada akhir pekan lalu, di Paris utara, Rabu (18/11).

Saat berpatroli, polisi terlibat baku tembak dengan sejumlah orang bersembunyi dalam rumah susun di pinggiran Saint-Denis, kata sumber kepolisian. Dua orang dalam rumah susun tersebut tewas, termasuk seorang perempuan, yang meledakkan diri, tersangka ketiga masih dalam rumah susun itu, dan setidak-tidaknya tiga polisi terluka. Dua orang ditangkap.

Gerakan tersebut ditujukan kepada tersangka otak kejadian mematikan pada Jumat (13/11) malam waktu setempat, Abdelhamid Abaaoud, yang berkewarganegaraan Belgia dan bergiat di kelompok IS di Suriah. Penggerebekan tersebut dimulai pada 04.30 (10.30 WIB) di sebuah apartemen di persimpangan Rue de la Republique dan Rue Corbillon. (Baca: Pengakuan ISIS Upaya Membajak Islam Terlibat Teror di Paris)

Wilayah tersebut merupakan tempat sekitar Stade de France, salah satu tempat yang mengalami kejadian penembakan dan bom bunuh diri Jumat lalu yang diklaim telah dilakukan oleh kelompok ISIS.

Serangan tersebut dilaksanakan saat Eropa berada dalam siaga tinggi setelah rekaman salah satu serangan pada Jumat lalu itu menunjukkan tersangka kesembilan. Masih belum jelas apakah tersangka kesembilan ini adalah salah satu dari dua kaki tangan yang ditahan di Belgia atau sedang dalam pelarian.

Polisi juga melakukan penggerebekan di bagian baratdaya Prancis, di Ariege, Toulouse dan di Haute-Garonne. Operasi tersebut merupakan bagian dari strategi anti terorisme, ujar seorang investigator kepada media.

Presiden Prancis Francois Hollande akan mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan proposal untuk memperpanjang keadaan darurat selama tiga bulan pada Rabu. Dan akan memungut suara oleh para anggota parlemen pada Kamis dan Jumat.

Saat kepolisian memburu tersangka itu, pesawat tempur Prancis dan Rusia menghancurkan sasaran milik IS di Raqa, Suriah. Prancis dan Rusia telah berjanji untuk membalas serangan Paris tersebut tanpa ampun dan atas pemboman pesawat Rusia bulan lalu yang juga diklaim dilakukan oleh IS telah membangkitkan resolusi internasional untuk memerangi pegaris keras.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement