REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Jaksa Agung Paris Francois Molins menggambarkan ganasnya operasi penggerebekan terhadap pelaku serangan teror Paris di Saint-Denis, Rabu (18/11).
Seperti dilansir BBC, polisi memuntahkan 5.000 peluru dalam baku tembak dengan tersangka. Bangunan apartemen tiga lantai juga rusak parah sehingga ada kemungkinan bangunan akan ambruk.
Baca Pria Tewas dalam Penggerebekan Saint-Denis Belum Diketahui Identitasnya
Sejumlah ledakan dan baku tembak intens terjadi. Penduduk sekitar diminta tetap berada dalam rumah selama penggerebekan.
"Saat ini, saya bukan dalam posisi memberi jumlah pasti dan tepat korban tewas, begitu pun dengan identitas mereka, tapi sedikitnya ada dua orang tewas," kata Molins.
Baca Abaaoud Dipastikan Tewas dalam Pengepungan
Molins mengatakan penggerebekan itu mengungkapkan rencana serangan sel teroris baru dan berhasil digagalkan.
Namun, Abdelhamid Abaaoud yang diduga sebagai dalang serangan teror Paris bukan termasuk dalam delapan orang yang ditangkap. Molins mengatakan Abaaoud dan Salah Abdeslam, warga Prancis (26 tahun) juga bukan termasuk dalam korban tewas.
Baca Islamofobia Meningkat di Australia