Kamis 19 Nov 2015 15:33 WIB

ISIS Eksekusi Warga Cina dan Norwegia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
ISIS eksekusi mati 21 warga Mesir.
Foto: Theepochtimes.com
ISIS eksekusi mati 21 warga Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim telah mengeksekusi dua tawanan asal Norwegia dan Cina. Foto pascaeksekusi mereka dipublikasikan dalam majalah resmi ISIS dengan tulisan 'tereksekusi'.

Majalah online Dabiq yang dipublikasikan pada Rabu (18/11) itu tidak memberikan informasi lebih lanjut. Termasuk bagaimana dan kapan kedua tawanan itu tewas.

Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg bereaksi keras atas pengeksekusian tersebut. "Kami mengecam pembunuhan itu," kata Solberg dalam konferensi pers di Oslo.

Pada September, Solberg mengatakan warganya ditahan di Suriah sejak Januari. Norwegia yakin warganya ditahan oleh ISIS. Kementerian Luar Negeri mengatakan, nama tahanan tersebut adalah Ole Johan Grimsgaarf-Ofstad. Ia adalah kandidat master bidang politik science yang lahir pada 1967.

Solberg mengatakan, pemerintah Norwegia tidak membayar tebusan untuk Grimsgaard-Ofstad pada September. Menurutnya, pria 40 tahun itu sudah pernah ditangkap oleh beberapa kelompok radikal sebelumnya.

Sementara, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei mengatakan, Beijing sangat terkejut dengan laporan tersebut. Menurutnya, pemerintah masih mencari kebenaran berita eksekusi.

Hong mengatakan, pemerintah telah berusaha menyelamatkan warganya. Menurut kelompok ISIS, pria tersebut bernama Fan Jinghui yang merupakan konsultan paruh waktu dari Beijing dan berusia 50 tahun.

Kementerian mengaku belum mengonfirmasi identitas tersebut, namun membenarkan bahwa satu warganya diculik pada September. Menurut kantor berita Beijing, Fan diduga adalah mantan eksekutif periklanan yang tinggal di pinggiran Beijing. Perusahaannya ditutup pada 2003. Tidak jelas mengapa dan kapan ia pergi ke Timur Tengah. (Baca: Ratu Yordania Minta Huruf I pada ISIS Dihilangkan).

Dalam majalah Dabiq edisi sebelumnya, ISIS memajang foto dua pria yang disebut warga Norwegia dan Cina menggunakan pakaian kuning dan botak. ISIS mengatakan mereka ditelantarkan oleh pemerintahnya. Mereka akan dibebaskan jika ada yang membayar tebusan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement