Kamis 19 Nov 2015 19:03 WIB
Serangan Teror Paris

Rusia Murka, ISIS akan Digempur dengan Senjata Terbaik

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Tupolev TU-160, a Russian strategic bomber (illustration)
Foto: en.wikipedia.org
Tupolev TU-160, a Russian strategic bomber (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKWA -- Rusia mengirimkan pengebom jarak jauh (long range bomber) ke Suriah untuk menumpas ISIS. Ini sebagai balasan pengakuan ISIS yang menyerang pesawat Airbus Kogalymavia A321 milik Rusia di Sinai, Mesir. Pesawat itu jatuh dan seluruh penumpang yang berjumlah 224 tewas.

Seperti dilansir Sputniknews, Kamis, (19/11), Rusia mengirim 25 pengebom jarak jauh dan jarak menengah. Diantaranya, Tupolev Tu-95 (Bear), Tupolev Tu-160 (Blackjack), dan Tupolev-22 (Blinder). Mereka juga mengirim delapan pesawat penyerang Sukhoi Su-34.

Pengebom dan pesawat dikirim Rusia akan melancarkan serangan ke Provinsi Raqqa dan Deir ez-Zor di Suriah. Sebanyak 34 misil dijatuhkan untuk menghancurkan 14 sarang ISIS pada Selasa Rabu, kemarin.

Rusia memutuskan untuk menggunakan senjata terbaik untuk melawan ISIS. Sebab, ISIS dinilai sudah melakukan aksi teror yang sangat brutal, menjatuhkan pesawat Rusia, melakukan serangan di Kota Paris, dan mengebom Kota Beirut.

Selain karena ISIS sudah melakukan berbagai teror, Rusia juga ingin menghancurkan ISIS atas permintaan resmi Presiden Bashar Al-Assad. Awal minggu ini, Presiden Vladimir Putin dan Presiden Francois Hollande setuju untuk melakukan koordinasi militer di Suriah melawan ISIS. (Baca: Isis Mampu Gunakan Senjata Berteknologi Tinggi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement