Senin 23 Nov 2015 02:07 WIB
Serangan Teror Paris

Singapore Airlines Mengudara di Bawah Ancaman Bom

Red: Ilham
Pesawat Singapore Airlines diancam bom.
Foto: Reuters
Pesawat Singapore Airlines diancam bom.

REPUBLIKA.CO.ID, Singapura -- Sebuah pesawat Singapore Airlines (SIA) yang terbang dari San Fransisco, Amerika Serikat, melalui Hong Kong menerima ancaman bom. Namun pesawat itu tiba dengan selamat tanpa insiden apa pun di Singapura pada Ahad (22/11).

Polisi mengatakan, mereka telah melakukan pemeriksaan. Namun tidak ditemukan tanda mencurigakan pada pesawat ataupun penumpang. Namun, mereka tidak mengatakan di mana dan bagaimana ancaman tersebut diterima.

Koran setempat, Today mengatakan di lamannya bahwa penerbangan SIA tiba sekitar siang hari. Namun penumpang baru diizinkan untuk turun satu setengah jam kemudian, sementara pengeluaran bagasi tertunda karena pemeriksaan keamanan.

Menurut keterangan penumpang, pesawat berhenti dan parkir di daerah terpencil sekitar bandara. Para penumpang akhirnya diangkut dengan bus ke terminal.

Sebuah pesawat Turkish Airlines yang terbang dari New York menuju Istanbul juga dialihkan ke Kanada pada hari yang sama karena ada ancaman bom. Namun polisi mengatakan tidak ada bahan peledak yang ditemukan.

Singapura yang merupakan mitra dekat AS di bidang militer dan ekonomi, menaikkan tingkat siaga keamanan ssetelah serangan 13 November di Paris oleh kelompok militan ISIS, yang menewaskan 130 orang. Singapura merupakan pusat perkantoran dan fasilitas produksi ribuan perusahaan multinasional dan menjadi pusat transit utama penerbangan di Asia Tenggara.

Sebelumnya pada 2001, pihak berwenang menggagalkan rencana untuk mengebom AS dan target-target asing lainnya di Singapura. Mereka juga menangkap beberapa warga Muslim setempat, yang dicurigai memiliki jaringan dengan milisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement