Senin 23 Nov 2015 08:37 WIB
Serangan teror Paris

Belgia Tangkap 16 Orang, Tapi tidak Ada Salah Abdeslam

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Erik Purnama Putra
Abdeslam Salah yang lahir di Belgia menjadi buronan polisi terkait serangan Paris.
Foto: Reuters
Abdeslam Salah yang lahir di Belgia menjadi buronan polisi terkait serangan Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Operasi polisi yang terjadi di daerah Brussels, Ahad (22/11) telah berakhir. Sebagai ibu kota Belgia, Brussels tetap pada tingkat siaga keamanan tertinggi selama kekhawatiran serangan Paris.

Polisi Belgia menangkan 16 orang dalam serangkaian penggerebekan setelah menerapkan keamanan besar. Namun terduga pelaku serangan Paris Salah Abdeslam tidak berada di antara mereka yang ditangkap.

Juru bicara jaksa federal Eric van Der Sypt dalam konferensi pers mengatakan, sebanyak 16 orang ditangkap selama 19 serangan. Satu orang terluka dalam tabrakan dengan kendaraan polisi.

"Salah Abdeslam tidak terskan patangkap saat penggerebekan," ujarnya dilansir dari Channel NewsAsia, Senin (23/11). (Baca: Berstatus Siaga, Polisi Tangkap Beberapa Orang di Brussels)

Sekitar 19 penggerebekan dilakukan di berbagai linkungan Brussels, termasuk Molenbeek, sebuah distrik imigran miskin di mana Abdeslam berasal. Polisi juga membuat tiga serangan lain di kota industri Charleroi di mana terdapat bandara internasional. Tidak ada senjata atau bahan peledak yang ditemukan dalam penggerebekan tersebut.

Menteri Dalam Negeri Jan Jambon sebelumnya mengatakan, pemerintah sdang mencari beberapa tersangka dan tidak hanya Abdeslam. Brussels akan tetap pada tingkat siaga tertinggi mungkin Senin (23/11). Sekolah-sekolah, universitas dan metro ditutup karena ancaman serangan serupa yang melanda Paris.

Sementara itu, polisi Prancis merilis sebuah foto ketiga dari tiga pelaku pembom bunuh diri di luar stasion nasional Prancis yang juga menargetkan konser di Bataclan serta bar dan restoran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement