Senin 23 Nov 2015 08:44 WIB

Pakaian Pelindung Khusus Hilang dari RS di Paris Setelah Serangan ISIS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Pasukan militer Prancis memperketat penjagaan Kota Paris.
Foto: Reuters
Pasukan militer Prancis memperketat penjagaan Kota Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sejumlah pakaian pelindung kesehatan, mirip dengan yang dipakai orang-orang yang berurusan dengan virus Ebola, dilaporkan hilang dari rumah sakit umum di kota Paris.

Seperti dilansir Associated Press, Ahad (22/11), pihak berwenang mengatakan semua pakaian pelindung itu hilang dari ruang terkunci di salah satu rumah sakit di ibukota Prancis tersebut.

Menyusul insiden di Rumah Sakit Necker, keluhan resmi diajukan pada Kamis (19/11) lalu, hari yang sama ketika Perdana Menteri Manuel Valls mengatakan dalam Majelis Nasional kemungkinan adanya risiko senjata kimia dan bakteriologis oleh penyerang.

Kota Paris terus dalam kondisi siaga setelah lebih dari 130 orang tewas dalam serangan bersenjata dan bom bunuh diri yang dilakukan Kelompok ISIS pada 13 November lalu.

Sejumlah terbatas jas lab, selusin pakaian pelindung kedap udara, tiga lusin pasang sepatu khusus yang tahan terhadap bahan kimia, sarung tangan dan masker anti bakteri dilaporkan hilang.

Pakaian yang hilang disimpan dengan bahan lain di tempat yang terkunci dengan kode. Tapi banyak staf yang memiliki akses ke ruang tersebut untuk mengambil persediaan lainnya. Sejak kejadian Rabu (18/11) itu, keamanan di ruangan penyimpan diperketat.

Baca juga: Hacker Ungkap Rencana Serangan ISIS di 5 Negara, Termasuk Indonesia

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement