REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang kolomnis Amerika Serikat Petula Dvorak membuat tulisan cukup keras mengenai sikap diskriminatif terhadap Muslim di negara Paman Sam. Ia membuat judul, "Serangan terhadap Muslim Amerika Serikat Semakin Buruk Setiap Harinya. Ini Harus Dihentikan".
Menurutnya, sejak serangan teror ke Paris pada 13 November lalu, politikus oportunis di AS telah memanfaatkan isu tersebut.
Di antaranya ada yang mengusulkan penutupan masjid, pendaftaran Muslim Amerika dan menolak pengungsi Suriah bukan Kristen. Dalam tulisannya Dvorak juga menyinggung insiden yang terjadi di Kota Fredericksburg pekan lalu.
Upaya perluasan Islamic Center di Fredericksburg yang berupa bangunan kecil seperti cabang bank mendapat cemoohan dalam pertemuan komunitas. Mereka yang menentang merasa terancam dengan perluasan tersebut.
"Tidak ada, tidak ada satupun ajaran sesat Anda di daerah ini," ujar seorang pria dalam sebuah tayangan video. "Saya akan melakukan apa saja dengan kekuatan saya agar hal itu tidak akan terjadi, karena kalian adalah teroris."
Ia bukan satu-satunya orang yang melontarkan rasa kebencian. Seorang pria dengan mengenakan kaus dengan gambar elang berpadukan sayap bendera Amerika Serikat juga menyatakan hal serupa. "Kami semua mnegatakan. Muslim adalah sesat," katanya menegaskan.
Pria tersebut berbicara di hadarapan warga Muslim yang hadir dan telah tinggal di sana bertahun-tahun. Ironisnya, Muslim telah terlibat di berbagai kegiatan komunitas setempat seperti "Farnm Fan Day" selama hampir tiga dekade terakhir. Namun diskriminasi tak terhindarkan.