REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull termasuk salah satu dari sejumlah pemimpin dunia yang mengunjungi gedung musik Bataclan di Paris lokasi terjadinya serangan teroris dua pekan lalu yang menewaskan 89 orang.
PM Turnbull mengunjungi lokasi untuk meletakkan karangan bunga, Ahad (29/11) malam waktu setempat sebelum menghadiri KTT mengenai perubahan iklim yang akan berlangsung di Paris selama dua pekan.
Presiden AS Barack Obama juga melakukan hal yang sama bersama dengan Presiden Perancis Francois Hollande dan Wali Kota Paris Anne Hidalgo.
Helikopter terbang di ketinggian dan polisi menutup jalan-jalan di sekitar lokasi, dengan keamanan menjadi perhatian penting karena akan hadir sekitar 150 pemimpin dunia dalam konferensi PBB tersebut.
Kunjungan ke Bataclan diumumkan di menit-menit terakhir, setelah sebelumnya unjuk rasa menjelang pembukaan KTT berakhir dengan kekerasan dimana para pengunjuk rasa anti kapitalis bentrok dengan polisi.
PM Turnbull mengunjungi lokasi bersama istrinya Lucy, Perdana Menteri Selandia Baru John Key dan istrinya Bronagh.
"Kami di sini ingin mengucapkan kepada warga Prancis, warga Paris, rasa duka yang mendalam, dan solidaritas yang tidak tergoyahkan dalam menghadapi terorisme." kata Turnbull.
"Kita semua bersama-sama. Kami berama dengan Perancis. Kami bersama dengan warga Paris."
"Kami bersama dengan semua orang yang memperjuangkan kebebasan dalam melawan terorisme, melawan kekerasan, dan melawan ekstremis yang melakukan tindak kekerasan."
PM Selandia Baru John Key juga mengatakan dia dan istrinya ingin menunjukkan dukungan dan solidaritas bagi warga Prancis.
"Kota Paris sudah mengalami banyak kejadian dalam beberapa waktu terakhir, sebelumnya Charlie Hebdo dan sekarang serangan teroris, namun pada akhirnya, warga Prancis akan melewati semua ini dan lebih kuat dalam mengatasi ISIL, dan kekuatan mereka." kata Key.
Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengunjungi Bataclan bersama PM Perancis Manuel Valls dan Menteri Utama negara bagian Quebec di Kanada yang berbahasa Prancis Philippe Couillard.