REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad menuding keterlibatan Turki, Saudi dan Qatar dalam membantu teroris di Suriah. Menurut Assad, aliran uang dan senjata masuk lewat Turki dengan bantuan Saudi dan Qatar.
"Jika kalian benar ingin menghancurkan dan mengalahkan teroris, maka butuh memangkas amunisi mereka, senjata, uang, yang mayoritas masuk dari Tukri dengan dukungan Saudi dan Qatar," ujar Assad kepada televisi Cezka, Selasa (12/1).
Assad menggunakan istilah teroris bagi semua kelompok oposisi yang menginginkannya jatuh. Ia menambakan, perdamaian di Suriah hanya akan berhasil jika Barat dan sekutnya di Timur Tengah menghentikan bantuan buat oposisi.
"Jika negara yang saya sebutkan - Prancis, Inggris, AS, Arab Saudi, Qatar, dan negara lain menghentikan bantuan buat teroris, maka situasi akan segera membaik. Dalam beberapa bulan ke depan akan ada perdamaian."
Assad juga menyinggung ihwal penembakan jatuh pesawat Rusia oleh jet Tempur Turki. Menurut Assad, penembakan tersebut menunjukkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tak ingin misi melawan teroris sukses.
Assad merupakan sekutu dekat Rusia sejak awal. Ia meminta bantuan Rusia setelah posisinya terjepit. Baca juga, Galang Kekuatam Saudi Undang 65 Tokoh Oposisi Suriah.