Kamis 03 Dec 2015 19:00 WIB
Turki vs Rusia

Turki: Setiap Hari Rusia Menciptakan Kebohongan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Joko Sadewo
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu menyangkal tuduhan Rusia yang menyebut Turki membeli minyak dari ISIS sebagai propaganda tipe Soviet, Kamis (3/12). Ia mengatakan Turki telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk melindungi perbatasan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa keluarga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya memperoleh keuntungan dari perdagangan minyak ilegal ISIS. "Dalam perang dingin ada mesin propaganda Soviet. Setiap hari menciptakan kebohongan yang berbeda," kata dia.

Menurutnya, itu adalah tradisi lama. Davutoglu mengatakan penolakan klaim Rusia oleh AS adalah bukti lebih lanjut bahwa Moskow hanya berbohong. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner mengatakan bahwa Washington menolak tuduhan Rusia.

Menurutnya, tidak ada bukti yang memberatkan. Namun, presiden AS Barack Obama dan pejabat senior AS juga terdengar putus asa dengan adanya banyak celah keamanan di perbatasan Turki dengan Suriah.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan beberapa area tidak dijaga dengan baik. Davutoglu mengatakan Turki melakukan apa pun dan membuat halangan fisik di sepanjang perbatasan. Menurutnya, Turki juga bekerja sama dengan rekan koalisi untuk menghapus ISIS dari sisi Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement