Senin 07 Dec 2015 13:18 WIB

Pascapenembakan San Bernardino, Obama Tinjau Ulang Program Bebas Visa

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Barack Obama
Foto: EPA/Tolga Bozoglu
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta Departemen Luar Negeri dan Departemen Keamanan meninjau program visa K-1. Hal itu dilakukan pascapenembakan massal di San Bernardino, California 2 Desember lalu.

Visa K-1 digunakan oleh pasangan yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Tashfeen Malik (29 tahun) yang berasal dari Pakistan masuk ke AS melalui program bebas visa tersebut.

Ia bersama suaminya Syed Rizwan Farook (28 tahun) menewaskan 14 orang dalam penembakan tersebut. Keduanya tewas dalam baku tembak dengan polisi beberapa jam kemudian.

Program visa K-1 memungkinkan warga negara asing melakukan perjalanan ke AS untuk menikah dengan warga Amerika.

 

Pemerintah AS secara terpisah membuat serangkaian perubahan untuk program bebas visa. Hal tersebut dilakukan untuk membuat wisawatan lebih dekat. Sedikitnya ada 38 negara yang bisa masuk AS tanpa visa.

Baca juga:

Jerman Deportasi Warga Australia Usai Berperang Lawan ISIS

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement